Liputan6.com, Yogyakarta - Panglima TNI Jenderal
Gatot Nurmantyo berbuka puasa dengan 1.000 anak yatim di Hanggar Skadron Pendidikan (Skadik) 102 Landasan Udara Adisutjipto, Minggu (4/6/2017). Kegiatan ini merupakan rangkaian tur safari Tarawih Ramadan.
Dalam kesempatan itu, Gatot bercerita tentang percakapan seorang anak dengan ibunya yang sedang makan bersama. Sang anak protes karena ibunya selalu memasak dalam jumlah besar padahal hanya ada dua orang di rumah itu.
Si anak merasa ibunya melakukan hal yang mubazir karena makanan yang disediakan tidak pernah habis oleh mereka berdua. Bahkan, si anak menuduh ibunya bersikap seolah-olah mereka orang kaya, karena makanan yang dimasak juga dibagi-bagikan kepada tetangga dan orang yang membutuhkan.
Jawaban si ibu mengejutkan dan membuat si anak merasa tertampar. Ibunya merasa sebagai orang kaya karena bisa masak lebih dan membagi-bagikannya kepada banyak orang setiap hari.
Menurut sang ibu, tidak perlu menunggu merasa lebih untuk berbagai, karena jika demikian tidak akan ada waktu untuk berbagi karena setiap orang merasa belum cukup.
"Perkara tidak punya harta bukan menjadi ukuran, sebab yang terpenting bagi si ibu anak-anaknya tidak terlantar dan bisa sekolah," kata
Gatot Nurmantyo.
Si anak akhirnya menilai sang ibu yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah itu bisa menghayati dan menikmati cintanya kepada sesama dengan caranya sendiri.
Sementara si anak, manusia modern yang bangga belajar kapitalisme dengan segala perhitungan untung rugi, selalu khawatir hidup kekurangan, lupa bahwa ada Tuhan yang menjamin hidup setiap makhluk yang bernyawa.
"Cerita ini mengajak kita semua untuk jangan ragu bersedekah," ujar Gatot.
Pada kegiatan itu,
Gatot Nurmantyo juga memberikan 1.000 bingkisan kepada anak yatim piatu.
Sumber: (https://m.liputan6.com/amp/2977593/cerita-panglima-tni-tentang-hikmah-berbagi-kepada-sesama)