XV.
ABU USAID AL URDUNI
Abu Usaid Al Urduni… atau disebut juga Ibrahim As Syamri…
beliau berasal dari keluaga Bangsawan di Urdun – Yordania -. Dari suku asli
arab. Beliau berada dalam barisan tentara Urdun, beliau cukup lama berkerja di
ketentaraan. Sebelumnya beliau belum pernah pergi berjihad, baik itu ke
Afghanistan, Bosnia dan selainnya.
Sudah maklum karena di Urdun terdapat sekelompok dari
orang-orang Chechnya yang hijrah ke Urdun karena buminya dijajah oleh
orang-orang Soviet dan mereka terusir ke Urdun.
Disana – Chechnya – terkenal dengan keberaniannya dan
menjaga adat-istiadatnya serta kepatuhan pada pemimpinnya. Adapun orang yang
ditokohkan adalah yang mulia syekh Fathi As Syisyani ( Abu Sayaf )
rohimahullah. Beliau – syekh Fathi – rohimahullah termasuk dari orang yang ikut
serta saudara-saudaranya berjihad di bumi Afghanistan. Dan beliau termasuk
dekat dengan komandan yang ada di Afghanistan. Setelah usai peperangan di
Afghanistan beliau pulang ke Urdun dan dari sana beliau pergi ke negeri aslinya
Chechnya.
Peperangan Checnya yang pertama dimulai pada tahun 1995 M. maka kabar peperangan itu
sampailah kepada singa kita Abu Usaid.
Kekuasaan Rusia yang dzolim pada kelompok – muslim – disana
sangat mencengkram, maka tergeraklah para pembela Islam dan melaju dengan
kobaran semangan mencari syahadah.
Beliau termasuk orang yang pertama-tama masuk ke Chechnya
sebelum mujahid Ibnul Khottob rohimahullah. Beliau sampai di sebuah desa yang
bernama Syisan di Chechnya, dan disanalah beliau ribat. Dan beliau bekeliling
di bumi Chechnya untuk mengenal jalan-jalannya, tanda-tandanya dan
pegunungannya.
Setelah beberapa saat tinggal disana beliau menikah disana
dan beliau bersama-sama dengan syekh Fathi As Syisani.
Pada waktu itu barulah sampai Khottob ke Chechnya dan
berkumpul dengan para komandan Chechnya.
Beliau bertemu dengan seorang komandan yaitu Khottob.
Khottob banyak mengambil pelajaran dari beliau dalam mengenal jalan-jalan dan
daerah-daerah yang ada di Chechnya. Begitu juga khottob juga banyak belajar
dari pengalaman militernya pada masa amaliyat beliau yang terdahulu di
ketentaraan Urdun.
Hari-demi hari berlalu, kedua singa ini semakin hari
bertambah keberaniannya dan kemajuannya, bertambah pula pengorbanan dan
kepahlawannya.
Beliau banyak ikut serta dengan Khottob dalam medan perang
dan amaliyat. Sampai ketika terjadi amaliyat di daerah Argun dan itu merupakan
peperangan yang menentukan dan dahsyat.
Karena pada saat itu Rusia menggempur dengan mengerahkan pasukan khususnya yang kuat – Omon -.
Disamping asrama mereka terdapat gudang yang dibangun oleh
Abu Usaid, dan disitu beliau ditemani seorang rekannya yang bernama Abu Hafs.
Beliau adalah seorang ahli pelempar roket. Sekali lemparan
maka mengenai tepat pada orang Rusia. Pada lemparan yang selanjutnya tidak
dirasakan lagi oleh Rusia, sehingga mereka bingung di dalam mengarahkan
serangannya ke tempat – Abu Usaid -, maka kemudian mereka pun mengarahkan
tembakan tanknya ke tempat Abu Usaid. Terpancarlah serpihan tank tersebut dan
mengenai kepala Abu Usaid, maka pada saat itu juga beliau tersungkur dan berkta
: “ Ya Allah ! Milik-Mulah segala pujian ….. Ya Allah ! Milik-Mulah segala
pujian….. ( kejadian ini dishoting dalam Vidio).
Semua orang menggotong beliau dan merasakan kesedihan
mendalam melihat kondisi beliau. Dan beliau selalu tersenyum dan
mengulang-ulang peraktaannya : “ Ya Allah ! Milik-Mulah segala pujian “.
Teman beliau Saifullah As Syisyani melihat beliau kemudian
menangisi beliau, dan ia menemani beliau ketika dibawa ke Rumah sakit.
Saifullah As Syisyani selalu menemani Usaid Al Urduni
selama dirawat di Rumah sakit, maka Khottob memerintahkannya untuk kembali ke
medan perang karena ia dibutuhkan disana.
Benar ….. beliau mencoba untuk melaksanakan semua perintah
komandan, akan tetapi pada saat ini beliau tidak bisa meninggalkan Usaid, maka
dia mengharap kepada Khottob untuk mengizinkannya menemani Usaid. Akan tetapi
Khottob tidak mengizinkannya menemani Usaid. Akhirnya dia kembali lagi ke medan
perang dan terkena tembakan lalu gugur.
Maka ia pun pasti akan bertemu dengan temannya Usaid di
Jannah insya Allah. Dan semoga Allah menerima arwah mereka.
Setelah kesyahidan Saifullah As Syisyani Abu Usaid
dikarunia Allah dengan lahirnya anak lelaki dari istrinya orang Chechnya, maka
bayi itu diberi nama dengan nama bapaknya.
Semoga Allah merahmati Ibrahim – Abu Usaid – dan menjadikan
kebaikan bagi istri dan anaknya ………..