Jumat, 03 Juli 2015

Risalah dunia (Sajak indah)

Risalah Dunia

Lahir, berjuang kemudian mati
Seakan tak berarti
Namun manusia terasing dari dirinya
Bahkan kehilangan dirinya
Manusia sesungguhnya adalah
Mencari makna kedirian
Yang tersembunyi dalam belukar jiwa

Dalam kelahiran
Manusia hanyalah seseorang dari jutaan saudaranya
Pun jutaan manusia lain
Mereka hanyalah seekor sel yang mampu bertahan
Dan tembusi sebutir sel raksasa
Dan kemudian membuahinya
Dan menjadikan segumpal darah
Lalu segumpal daging
Lalu menjadi janin
Tuhan meniupkan roh-Nya
Dan menjadikan kita memiliki keberadaan

Dalam kehidupan
Manusia selalu dihadapkan pilihan
Yang kadang mudah dan jelas
Kadang sulit dan kabur
Kadang pilihan yang menguntungkan
Kadang pilihan yang merugikan

Pilihan selalu menuntut pertanggungjawaban
Pilihan menyenangkan tapi menjauhkan dari pemaknaan diri
Atau pilihan menyulitkan dan mendera tuk pertahankan kebenaran
Kebenaran mewujud beserta keniscayaan
Hitam dengan kedukaan
Atau merah dengan pengorbanan

Kadang manusia kabur dengan kesenangan
Lalu menganggapnya kebahagiaan
Padahal kebahagiaan adalah dalamnya pemaknaan
Pada kesenangan atau bahkan kedukaan


Terbekali manusia dengan akalnya
Agar mampu memilih jalan yang benar
Melekat juga hatinya
Agar mampu cerap kebahagiaan


Kematian …
Bukanlah akhir perjalanan
Melainkan awal keabadian
Ia adalah gerbang kebahagiaan
Bagi pendamba-Nya
Tapi sekaligus awal kehancuran
Bagi para “aku”
Yang nafikan “AKU” sesungguhnya 
 HMA, 20 Oktober 2001