BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional
pada tahun 2007 telah melaksanakan sertifikasi guru secara bertahap.
Sertifikasi merupakan perrwujudan dari UU No 14 Tahun 2005 dan PP No 19 Tahun
2005, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik di Indonesia.
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia bukan di akibatkan oleh rendahnya
input pendidikan, akan tetapi diakibatkan oleh proses pendidikan yang tidak
maksimal dan rendahnya kualitas guru.
Sebenarnya akan permasalahan adalah minimnya proses yng dilakukan di
sekolah. Proses yang tidak sempurna mengakibatkan mualitas proses tidak baik.
Proses pendidikan sekolah terletak pada guru, bagaiamana melaksanakan
pembelajaran, komunikasi terhadap peserta didik, memberi motivasi belajar,
menciptakan pembelajran yang kondusif, mengelola pembelajaran jika kualitas
yang dimiliki guru rendah. Dalam rangka ini pemerintah membuat kebijakan
peningkatan kualitas guru dengan melakukan sertifikasi guru, selain itu juga
sertifikasi guru juga untuk meningkatkan kesejahteraan guru tetapi juga sebagai
konskuensinya guru harus meningkatkan kualitas profesi keguruaanya. Dengan
melihat dinamika yan ada, perlu diadakan langkah yang nyata untuk mempersiapkan
kader-kader guru yang siap terjun di lapangan.
Oleh karena itu untuk menyiapkan calon guru yang profesional dan
mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mata kuliah untuk menerapkan
berbagai pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan dalam rangka mengaplikasikan
dasar profesi. PPL ini diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan
edukasional lainnya di lembaga sekolah secara terbimbing dan terpadu untuk
memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan.
Dalam PPL ini mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi ril aplikasi bidang
keilmuan seperti kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi,
dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya. Selain itu juga menyangkut
kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan kependidikan lainnya seperti
ekstrakurikuler, membangun atau mengembangkan potensi pendidikan dimana ia
berlatih.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) bukan hanya sebagai salah satu syarat
yang harus dipenuhi oleh mahasiswa S-1 PGSD Prajabatan dalam rangka
menyelesaikan program studinya. Akan tetapi sebagai dasar persiapan dalam
rangka membentuk calon guru yang profesional dan berakhlak mulia. Sebab
dibangku kuliah mahasiswa telah dibekali dengan teori-teori tentang ilmu
keguruan sebelum mereka terjun kelapangan. Untuk itu perlu teori-teori yang
telah didapatkan diperaktikkan dalam ruang yang sesungguhnya yaitu Sekolah
Dasar ( SD ).
Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia
melalui pemerataan pendidikan sehingga dapat menjadi generasi penerus bangsa
dan negara yang pandai dan berkepribadian pancasila. Maka, untuk mencapai
tujuan tersebut, diperlukan tenaga pendidik yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan sebagai pelaksana dan penanggung jawab pendidikan.
Untuk mencapai profesionalisme guru, seorang calon guru hendaknya sedini
mungkin mempersiapkan diri dengan menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan
sehingga dapat melaksanaan tugas kependidikan yang akan diembannya di masa yang
akan datang dengan baik.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, seorang guru berkewajiban
untuk: (a) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang
bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, (b) meningkatkan
dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni; (c)
bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga,
dan status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; (d) menjunjung
tinggi peraturan perundang-undangan, hokum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika; dan (e) memelihara dan memupuk persatuan dan
kesatuan bangsa.
Salah satu sarana untuk memperoleh dan mengembangkan ke empat kompetensi
di atas bagi calon guru adalah Program Pengalaman Lapangan (PPL). PPL pada
hakikatnya bukan hanya melaksanakan praktek mengajar melainkan mencakup semua
tugas kependidikan disekolah.
B. PENGERTIAN PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu program mata kuliah
proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru
yang dirancang secara khusus untuk menyiapan calon guru yang memiliki atau
menguasai profesi keguruan secara terpadu dan utuh, sehingga setelah mahasiswa
di angkat menjadi guru dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara
profesional.
Mahasiswa menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai suatu
rencana pemecahan masalah pembelajaran, melaksanakan praktek pembelajaran yang
sesuai dengan RPP, melakukan observasi dan merefleksi serta menyusun
laporannya. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan pencerminan sekaligus
peningkatan kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan sosial yang
telah diperoleh selama perkuliahan. Selama PPL, keterampilan dan peningkatan
kompetensi yang diperoleh tersebut dilakukan secara kolaboratif sesama
mahasiswa, dosen pembimbing dan guru pamong.
C. TUJUAN PPL
Tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Program penalaman
Lapangan (PPL) ini adalah agar mahasiswa menjadi pribadi calon pendidik yang
memiliki seperangkat pengeahuan, keterampilan, profesional, serta mempunyai
nilai dan sikap yang cakap dan tepat dalam menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari kegiatan PPL ini adalah :
a. Memberikan wahana aplikasi berbagai kemampuan
profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi dunia nyata.
b. Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai
calon guru, sehingga benar-benar menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun
di masyarakat khususnya dunia pendidikan.
c. Agar mahasiswa dapat mengenal secara cermat
lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial psikologi sekolah.
d. Agar mahasiswa dapat menarik kesimpulan nilai
edukatif, penghayatan dan penglamannya selama pelatihan melalui refleksi dan
menerangkan hasilnya dalam bentuk laporan.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan di SDK Maubawa selama
kurang lebih 3 bulan yaitu mulai tanggal 23 Mei s/d 10 Juni 2016.
E. SASARAN PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) ditujukan kepada semua
mahasiswa calon guru yang telah memenuhi
persyaratan untuk menempuh mata kuliah PPL dalam rangka mengintegrasikan antara
teori yang dipelajari di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata, sehingga nantinya
dapat mempersiapkan lulusan yang mampu memangku profesi keguruan secara utuh.
Mengembangkan dan memadukan
pengetahuan teori dengan keadaan sebenarnya atau kenyataan.
F. MANFAAT PPL
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
ini antara lain:
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Dapat
menerapkan ilmu yang diperoleh dai perguruan tinggi dengan keadaan yang
sesungguhnya dan dapat menerapkan pengalaman di masa yang akan datang.
Pengalaman yang kami peroleh diharapkan dapat meningkatkan kompetemsi guru
profesional serta dapat digunakan sebagai motivasi kami untuk dapat lebih maju
dan profesional.
2. Manfaat Bagi Sekolah
Dapat
menerapkan metode pengajaran yang telah diterapkan oleh mahasiswa dan dapat
mengembangkannya menjadi lebih baik.
3. Manfaat Bagi PGSD Undana Kupang
Dapat
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan mahasiswanya dalam pengalamannya
selama mengajar.
BAB III
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
Kegiatan PPL Terpadu
dilaksanakan dari tanggal 23 Mei 2016 sampai 10 Juni 2016, guna
menunjang kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan PPL, maka salah satu tahap yang
dilakukan oleh mahasiswa PPL adalah melaksanakan observasi sekolah. Observasi
merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara pengamatan terhadap
berbagai situasi dan aspek yang berkaitan dengan sekolah tempat pelaksanaan
PPL.
Tujuan observasi adalah untuk:
1. Memberikan gambaran yang lengkap kepada mahasiswa mengenai
keadaan sekolah berikut data-data kependidikan.
2. Mengetahui sarana dan prasarana penunjang pembelajaran sekolah.
3. Mengenal berbagai program yang dikembangkan di sekolah yang
dikunjungi, personalia sekolah.
4. Mengetahui suasana saat proses belajar mengajar di sekolah.
Ada pun aspek-aspek yang diobservasi adalah:
1. Keadaan
fisik sekolah
2. Sarana
dan prasarana atau fasilitas sekolah
3. Perangkat
administrasi.
4. Proses
belajar mengajar.
A. PROFIL SEKOLAH
Ada pun identitas sekolah yang didapatkan melalui observasi dan
wawancara, yaitu:
Nama
Sekolah : SDK
Maubawa
Nomor Statistik
Sekolah (NSS) : 102241003030
Tahun
Berdiri : 1 Juli 1963
Luas
Tanah : 14.172 m²
Luas
Bangunan : 782 m²
Status
Tanah : Milik
Nama
Kepala Sekolah : Leonardus Pea
Status
Sekolah : Swasta
Alamat Sekolah : Dusun
Maumbawa Desa Kezewea
Kecamatan : Golewa Selatan
Kabupaten : Ngada
Provinsi : Nusa
Tenggara Timur
Kode Pos : 86461
Waktu
Belajar : Pagi –
Siang (07.10-12.00)
Hari
Sekolah : Senin
sampai Sabtu
Kurikulum
yang digunakan :
KTSP Berkarakter
B. POTENSI SEKOLAH
1.1. Jumlah Siswa Tiga Tahun Terakhir
Kelas/Tahun
|
2013/2014
|
2014/2015
|
2015/2016
|
||||||
L
|
P
|
Jml
|
L
|
P
|
Jml
|
L
|
P
|
Jml
|
|
I
|
14
|
7
|
21
|
8
|
7
|
15
|
9
|
6
|
76
|
II
|
5
|
8
|
13
|
8
|
7
|
15
|
9
|
6
|
74
|
III
|
4
|
9
|
13
|
4
|
8
|
12
|
7
|
7
|
56
|
IV
|
9
|
8
|
17
|
4
|
9
|
13
|
4
|
8
|
50
|
V
|
6
|
5
|
11
|
8
|
7
|
15
|
4
|
9
|
50
|
VI
|
8
|
6
|
14
|
6
|
5
|
11
|
7
|
7
|
56
|
Tabel 1.2. Daftar
Perincian Jumlah dan Keadaan Guru
No
|
Status Guru
|
Tingkat Kependidikan
|
||||||
SLTA/SPG
|
D1
|
D2
|
D3
|
S1
|
S2
|
S3
|
||
1
|
Kepala Sekolah
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
Guru Tetap (PNS)
|
-
|
-
|
2
|
-
|
2
|
-
|
-
|
3
|
Guru Tidak Tetap (Non PNS)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
-
|
-
|
4
|
Pegawai Tetap (PNS)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
Pegawai Tidak Tetap (Non PNS)
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
Penjaga
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
Satpam
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
2
|
2
|
6
|
-
|
C. KEADAAN FISIK SEKOLAH
1. Sejarah berdirinya SDK Maubawa
SDK Maubawa yang terletak di Dusun Maumbawa Kecamatan Golewa Selatan
Kabupaten Ngada. Jumlah siswa 82.
a. Batas wilayah SDK Maubawa
SDK Maubawa terletak di jalan Herman Musa Kabe, Golewa
Selatan dengan batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan desa Aewoe.
2. Sebelah Barat berbatasan dengan kali.
3. Sebelah Utara berbatasan jalan desa Aewoe.
4. Sebelah Selatan berbatasan
dengan permukiman penduduk.
b. Keadaan Gedung SDK Maubawa
Perincian
bangunan SDK Maubawa adalah :
1. Luas tanah : 14.172 Are
2. Jumlah ruang belajar : 6 ruang
kelas
3. Bangunan yang ada
a) Ruang guru : 1 buah
b) Ruang Kepala Sekolah : 1 buah
c) Ruang Kelas : 6 buah
d) Perumahan guru : -
e) WC : 2 untuk
guru dan 2 untuk siswa.
c. Situasi Lingkungan sekolah
Gedung SDK Maubawa dalam keadaan yang bagus. Halaman sekolah cukup
luas dan sejuk dengan ditumbuhi beberapa macam pohon diantaranya
pohon mangga. Selain itu tanaman bunga yang dimiliki selain ditata pada
pot-potnya, kemudian terdapat taman disetiap
kelas kecuali untuk kelas satu. Fasilitas lain seperti air
untuk kebutuhan sekolah sangat memadai terbukti dengan adanya kran disetiap
depan kelas.
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Sarana
a. Ruang Kantor
Ruang kantor di SDK Maubawa terdiri dari dua ruangan yaitu ruang
kepala sekolah, ruang administrasi, ruang guru dan ruang tamu.
1) Ruang
Kepala Sekolah
Terletak disebelah Utara kelas V, sebelah Barat VI, sebelah
timur dari lapangan. Luas ruang
kepala sekolah adalah 56 m2 dengan
panjang 8 m dan lebar 7 m. di ruangan ini,
kepala sekolah melakukan kegiatan-kegiatan kependidikan.
Ruang kepala sekolah dilengkapi dengan fasilitas memadai seperti kursi
tamu, meja kerja, lemari berkas-berkas sekolah, komputer dan printer.
2) Ruang Guru
Ruang guru memiliki gedung yang sama dengan ruang administrasi,
ruang tamu. Ruang guru terletak di sebelah barat ruang kelas VI,
disebelah timur ruang kepala Sekolah. Luas ruang guru yaitu 56 m2 dengan
panjang 8 m dan lebar 7 m.
Ruang guru tersebut dilengkapi dengan meja dan kursi guru. Guru
melakukan kegiatan-kegiatan kependidikan di ruangan ini yang tidak dapat
dilakukan di dalam kelas misalnya mengevaluasi hasil ulangan siswa, berdiskusi
dengan sesama guru dan melakukan persiapan sebelum mengajar.
b. Ruang Kelas
Ruang kelas yang ada sebanyak 6 ruang
dengan kondisi dan bangunan permanen. Dalam tiap-tiap ruang kelas terdapat 1
buah papan tulis, kursi, meja, gambar presiden dan wakil
presiden, meja guru, lemari buku dan gambar lain yang membantu siswa
memahami materi bidang studi tertentu. Dan mampu menampung maksimal 40
siswa.
Tabel. 1.3. Data Ruang Kelas
Ruang Kelas
|
Jumlah Ruang Kelas
|
Jumlah Ruang Yang digunakan
Untuk Ruang Belajar
|
||
Ukuran 7x8 M2
|
Ukuran > 63 M2
|
Ukuran < 63 M2
|
||
8
|
-
|
8
|
8
|
c. Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan tepatnya di sebelah barat ruang kepala sekolah.
d. Dapur
Terdapat sebuah dapur di sebelah Timur ruang kelas VI. Luas
dapur yaitu 20 m2 dengan
panjang 4 m dan lebar 5 m. Dapur
biasa digunakan untuk memasak ketika ada dibutuhkan.
e. Toilet
Terdapat 4 toilet dengan rincian, 2 toilet
untuk guru yang luasnya 12 m2 dengan
panjang 3 m dan lebar 4 m. Serta
2 toilet siswa yang masing-masing luas 12 m2 dengan
panjang 4 m dan 3 m.
f. Fasilitas lainnya
Selain dari pada fasilitas-fasilitas sebagai sarana penunjang pendidikan
di SDK Maubawa seperti yang sudah disebutkan diatas, ada beberapa
fasilitas yang lain yang juga melengkapi sekolah ini seperti:
1) Lapangan upacara tepat di tengah-tengah areal
sekolah, yang sekaligus digunakan sebagai lapangan olahraga.
2. Prasarana
Berikut
prasarana yang terdapat di SDK Maubawa, terdiri atas :
a. Buku Acuan Belajar Mengajar (ABM)
b. Buku paket masing-masing bidang studi.
c. Alat Bantu pembelajaran yang terdiri atas
peta, kit IPA, kit matematika, Globe, alat-alat olahraga serta buku fiksi dan
non fiksi yang terdapat di perpustakaan dan kantor (ruang guru).
E. PERANGKAT ADMINISTRASI
Perangkat administrasi adalah sarana pendukung jalannya pendidikan di
sekolah. SDK Maubawa memiliki perangkat administrasi yang semua
kegiatannya dilakukan oleh kepala sekolah dan staf pengajar lainnya. Hal ini
dikarenakan tidak adanya administrator khusus seperti pada jenjang sekolah
diatasnya. Berikut perangkat administrasi sekolah yang ada di SDK Maubawa
1. Administrsi kelas, antara lain :
a. struktur organisasi
b. buku data siswa
c. jadwal pelajaran kelas
d. persiapan mengajar
e. papan presensi kelas
f. buku program pelajaran
g. buku inventaris kelas
h. buku presensi kelas
i. buku penilaian siswa
j. penilaian portofolio
k. bundel soal-soal
2. Administrasi kesiswaan, antara lain :
a. daftar administrasi siswa
b. daftar siswa baru
c. buku induk siswa
d. daftar jumlah siswa menurut tingkat jenis kelamin dan usia
e. papan absensi harian sekolah
f. rekap absensi siswa tiap bulan
g. bundel
surat keterangan pindah
h. buku mutasi siswa
i. daftar calon siswa UN/US
j. daftar prestasi dan nilai UN/US
k. daftar kenaikan kelas
l. rekap siswa naik dan tidak naik kelas
m.rekap pemeluk agama
n. grafik nilai rata-rata kelas
o. daftar lulusan UN/US
p. daftar nama siswa penerima BSM
3. Administrasi pengajaran, antara lain :
a. kurikulum KTSP
b. program tahunan
c. program semester
d. silabus
e. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
f. kalender pendidikan
g. daftar nilai siswa
4. Administrasi kepegawaian, antara lain:
a. data guru
b. absensi harian guru
c. buku pengumuman
d. buku tamu
e. presensi guru
f. program kerja kepala sekolah
g. buku rapat
h. buku pembagian gaji
i. laporan bulanan
j. standar kompetensi (SK)
5. Personalia sekolah
SDK
Maubawa memiliki struktur organisasi sekolah yang terdiri dari :
a. Kepala sekolah
b. 6 orang guru kelas
c. 1 orang guru bidang studi agama
Katholik
d. 1 orang guru bidang studi
olahraga
e. 1 orang pegawai tata usaha
f. 82 orang siswa dan siswi
6. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur
organisasi sekolah pada SDK Maubawa terdiri dari.
a. Kepala sekolah
Kepala
sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab sepenuhnya untuk menyelenggarakan
seluruh kegiatan sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab dalam bidang
administrasi sekolah, edukatif (pendidikan) dan pada waktu tertentu kepala
sekolah juga melakukan supervisi atau pengawasan.
Adapun
tugas-tugas kepala sekolah meliputi:
1) Dalam
melaksanakan kepemimpinan kepala sekolah wajib :
a) Beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap sopan, jujur, demokratis dan
bijaksana sehingga menjadi panutan bagi semua warga sekolah.
b) Menciptakan
suasana kekeluargaan.
c) Mewujudkan
kerjasama yang sehat dengan guru.
d) Berusaha
untuk selalu meningkatkn pengetahuan, kemampuan serta kesejahteraan warga
sekolah.
e) Bersikap
terbuka dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
f) Mampu
menciptakan suasana yang harmonis antara sekolah dan masyarakat sekitar.
g) Peka
terhadap setiap perkembangan, pembaharuan dan kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi maupun sosial masyarakat.
h) Hanya
memimpin satu sekolah.
2) Dalam
memimpin disiplin kerja, kepala sekolah wajib berupaya keras agar:
a) Hadir
di sekolah 30 menit sebelum pelajaran dimulai dan pulang setelah pelajaran
selesai.
b) Sedapat
mungkin berdomisili di sekitar tempat kerja.
c) Menandatangani
daftar hadir setiap hari.
d) Memiliki
catatan lengkap tentang disiplin kerja guru.
e) Memberi
penghargaan atas prestasi kerja yang dicapai guru.
f) Memberi
teguran atau hukuman atas kelalaian guru secara bertahap
g) Selalu
berpenampilan sopan, rapi dan bersih
3) Dalam
tertib pelaksanaan tugas, kepala sekolah wajib:
a) Melaksanakan
pembinaan dan pengelolaan kurikulum, administrasi ketenagaan, sarana,
prasarana, keuangan, kemuridan dengan sebaik- baiknya.
b) Melaksanakan
supervisi kelas secara terprogram dan teratur.
c) Ikut
serta dalam pertemuan Kelompok Kerja Guru dan berperan aktif pada kelompok
kerja kepala sekolah.
d) Mendelegasikan
tugas kepada guru yang ditunjuk, apabila tidak berada ditempat tugas/sekolah.
e) Mengikut
sertakan guru dalam menyusun dan melaksanakan rencan anggaran dan belanja
sekolah (RAPBS)
f) Menyampaikan
laporan tepat waktu, baik bersifat rutin maupun insidentil.
g) Mengajar
6 (enam) jam dalam seminggu.
1) Dalam
bidang kemasyarakatan, kepala sekolah wajib:
a) Memelihara
hubungan baik dan kerjasama dengan masyarakat, orang tua siswa dan instansi
lain.
b) Memprakarsai
pembentukan dan pelaksanaan BP3 di sekolah.
c) Tanggap
terhadap perkembangan yang terjadi dalam sosial masyarakat
d) Memberikan
informasi seluas–luasnya tentang program sekolah, antara lain melalui rapat,
penjelasan dan lain–lain.
e) Mengadakan
pameran hasil pekerjan murid, bazar, pagelaran kesenian dan lain–lain.
f) Melakukan
kunjungan rumah oleh kepala sekolah atau guru untuk:
- Mengadakan
dialog tentang perkembangan yang sedang dan akan terjadi/dilaksanakan di
sekolah.
- Menyadarkan
pihak keluarga bahwa keterlibatannya dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan
amats perlu.
b. Wali Kelas
Membantu
terlaksananya :
1) Ketertiban, keindahan, keamanan, dan kebersihan
kelas serta sarana belajar di kelas
2) Pengisian daftar hadir siswa, daftar nilai dan
pencatatan jumlah kehadiran siswa dalam waktu tertentu
3) Mengisi buku leger dan buku rapor siswa
4) Membuat catatan khusus tentang siswa-siswa
yang bermasalah dan berprestasi dan mengajukan nama-nama siswa yang layak
menerima bea siswa
5) Membuat laporan kemajuan kelas (kelas terisi, jam
kosong, dengan tugas atau jam kosong tanpa tugas).
6) Membuat laporan keadaan siswa pada akhir tahun (siswa yang
berhenti, tidak naik kelas, naik kelas dan sebagainya).
c. Ketua Kelas
1) Memimpin kelas
2) Mengumpulkan tugas-tugas kelas
3) Melaporkan keadaan kelas jika ada jam kosong (guru
berhalangan hadir) dan meminta tugas.
d. Siswa
Jumlah
siswa SDK Maubawa yaitu 82 siswa dengan dengan jumlah siswa
laki-laki sebanyak 40 dan siswa perempuan sebanyak 42
Adapun
perincian dari siswa SDK Maubawa. (Terlampir)
a. Tata Tertib Sekolah
Tata sekolah SDK Maubawa meliputi hal masuk sekolah, kewajiban murid,
larangan murid, hal pakaian, hak-hak murid dan hal les private. (Terlampir)
BAB IV
PELAKSANAAN
PROGRAM PENGALAMAN
LAPANGAN
A. Persiapan
1. Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan data yang diperlukan
dalam pengamatan, penelitian, pendekatan, dan analisis terhadap berbagai
situasi dan kondisi serta berbagai aspek yang berkaitan dengan kegiatan PPL
yang dilaksanakan di SDK Maubawa.
2. Tujuan
Observasi
a. Sebagai langkah awal untuk mengenal tempat
pelaksanaan PPL.
b. Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai
keadaan sekolah.
c. Untuk mendapatkan data kependidikan yang dibutuhkan
oleh Dosen sebagai bekal untuk terjun ke dunia pendidikan dalam menjalankan
tugas sebagai konselor atau pembimbing.
3. Ruang Lingkup Observasi
Observasi dalam pelaksanaan
PPL meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Situasi dan kondisi yang meliputi:
1) Keadaan gedung SDK Maubawa
2) Letak dan batasan-batasannya
3) Identifikasi sekolah
4) Sarana dan prasarana yang ada di sekolah
b. Gedung sekolah yang meliputi jumlah ruang kelas.
c. Ketenagaan yang meliputi:
1) Kepala Sekolah
2) Keadaan guru
3) Keadaan tenaga administrasi
4) Petugas bimbingan dan konseling
5) Petugas dan tenaga kependidikan lainnya
d. Peserta didik Tahun Pelajaran 2013/2014 yang meliputi:
1) Jumlah peserta didik
2) Tingkat kecerdasan peserta didik
3) Keadaan sosial ekonomi sekolah
4) Pembinaan peserta didik
e. Pengelolaan yang meliputi:
1) Pengelolaan kelas
2) Struktur organisasi kelas
3) Kegiatan belajar peserta didik
B. Penyusunan Program
Tahap penyusunan program kerja bimbingan dan konseling pada sekolah
praktek adalah mengikuti langkah-langkah antara lain:
1. Mempelajari program bimbingan dan konseling secara operasional.
2. Mengkonsultasikan program yang disusun pada Guru Pamong dan
Dosen Pembimbing.
3. Menentukan alokasi waktu dengan mempertimbangkan jam efektif
sekolah.
4. Pengesahan program yang telah disusun kepada guru pamong, kepala
sekolah dan dosen pembimbing lapangan.
5. Penyelidikan fasilitas seperti instrumen-instrumen yang
dibutuhkan untuk mengumpulkan data peserta didik dan fasilitas lainnya yang
menunjang keberhasilan dalam melaksanakan PPL.
C. Pelaksanaan
Program Kegiatan
Dalam pelaksanaan PPL yang telah dicanangkan dari Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) peserta PPL yang bertempat
di SDK Maubawa wajib mengikuti dan melaksanakan Program Kegiatan Sekolah yaitu:
1. Kegiatan Belajar Mengajar
Peserta PPL mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar dua minggu
setelah pelepasan dari PGSD Undana Kupang ke sekolah-sekolah tempat
pelaksanaan PPL, sedangkan waktu dua minggu sebelum mulai mengajar digunakan
untuk melaksanakan observasi sekolah dan kelas tempat peserta PPL (mahasiswa)
akan mengajar sesuai petunjuk Guru Pamong. Tujuan observasi ini adalah agar
calon guru (peserta PPL) mengenal para siswa dan situasi kelas.
Sarana yang dipakai dalam kegiatan ini adalah perangkat pembelajaran
yang didalamnya mencakup program tahunan, program semester, silabus, RPP, buku
pegangan dan alat peraga.
Program kegiatan belajar mengajar dilaksanakan melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
a. Persiapan tertulis berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat sesuai dengan sistematika yang telah disepakati
dengan guru pamong agar dalam penyampaian materi pelajaran kelas dapat berjalan
dengan baik.
b. Persiapan mental meliputi penguasaan materi
belajar agar mampu mengantisipasi semua masalah dari siswa dan lebih penting
adalah belajar dari banyak sumber dan arahaan dari guru pamong.
c. Kondisi jiwa yang meliputi kesehatan tubuh,
penampilan dalam berpakaian, kesabaran dan kelakuan dalam menghadapi siswa dan
sebagainya.
d. Alat Bantu mengajar yaitu alat-alat yang digunakan
untuk membantu kelancaran mengajar, seperti lembar kerja siswa, alat peraga.
Dan lain sebgaianya.
e. Pendekatan dan metode yang sesuai, seorang
guru harus dapat memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan
kondisi sekolah, materi pelajaran, alokasi waktu serta kemampuan siswa.
f. Pelaksanaan mengajar berlangsung
selama Tiga bulan dimulai pada tanggal 13 Mei 2016.
g. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui penguasaan
materi pelajaran yang telah diberikan. Evaluasi yang telah diberikan adalah:
1) Pretest
Merupakan
test awal yang diberikan kepada siswa yang bertujuan untuk mengingatkan kembali
pelajaran yang telah diberikan.
2) Formatif test
Diberikan
setelah membahas suatu pokok bahasan, bertujuan untuk mengevaluasi dan
memberikan pengetahuan terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.
3) Mid test
Diberikan
setelah selesai membahas seluruh pokok bahasan di tengah semester.
4) Tugas
Bertujuan
untuk menguatkan dan menyelesaikan materi pembelajaran yang harus disampaikan
karena waktu terbatas.
2. Kegiatan Mengajar Terbimbing
Adapun yang dimaksud dengan kegiatan belajar terbimbing adalah mahasiswa
calon guru melakukan kegiatan belajar di kelas dibawah bimbingan guru pamong
atau guru kelas atau dosen pembimbingnya.
Kegiatan Mengajar Terbimbing merupakan kelanjutan dari kegiatan
pengenalan lapangan atau observasi. Pelaksanaan dilakukan mulai dari jam 07.30
sampai dengan 12.00 dan kegiatan belajarnya
dilakukan dari hari senin sampai hari sabtu pada bulan Mei. Adapun
jadwal yang telah diberikan oleh sekolah menggunakan sistem roling kelas.
Sehingga semua mahasiswa PPL Terpadu mendapat pengalaman
mengajar mulai dari kelas rendah sampai kelas tinggi dengan mata
pelajaran yang bersifat eksakta dan noneksakta yang meliputi mata
pelajaran Sains, IPS, , Matematika, Bahasa Indonesia, PKn. Adapun jadwal kegiatan
belajar mengajar terbimbing.
Dalam
kegiatan ini ada dua tahap bimbingan:
a. Sebelum kegiatan mengajar
pada tahap ini mahasiswa melakukan:
1) Meminta bahan materi yang akan diajarkan pada guru kelas
sesuai dengan jadwal
2) Konsultasi dengan guru pamong atau guru kelas mengenai
bahan materi yang akan diajarkan
3) Menyusun persiapan mengajar sesuai dengan format yang
berlaku di sekolah
4) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
b. Saat kegiatan belajar mengajar
Tahap ini mahasiswa mengajar di depan kelas untuk melihat kemampuan yang
berkaitan dengan keterampilan membuka pelajaran, bertanya, menagadakan variasi,
memberi penguatan, menjelaskan, mengelola kelas, memimpin diskusi kelompok
besar, memimpin kelompok kecil, dan perorangan.
Kegiatan ini masih sebagai ajang latihan mengajar siswa di depan kelas,
oleh karna itu peranan guru pamong dan guru kelas sangat diperlukan untuk
mengamati proses belajar mengajar yang di tampilkan oleh mahasiswa. Pada akhir
proses belajar mengajar di laksanakan guru pamong dan guru kelas selalu
memberikan saran dan masukan yang konstruktif agar nantinya biasa melakukan
proses belajar mengajar dangan lebih baik. Selanjutnya guru pamong memberikan
penilaian bahwa penampilan menjagar sudah cukup, mahasiswa dapat di rekomendasi
untuk latihan mandiri. (Nama Guru Pamong terlampir)
Dengan praktikum mengajar terbimbing ini di harapkan mahasiswa PPL
terbiasa untuk melakukan kegiatan rutin yang ada di sekolah dasar (SD).terutama
yang terkait dangan proses belajar mengajar dengan menerapkan berbagai keterampilan
mengajar dan mengunakan multi metode secara baik, utuh dan sesuai dengan ilmu
keguruan dan pendidikan dalam hal ini di sekolah dasar (SD).
Materi kegiatan mengajar terbimbing ini mengupayakan agar mahasiswa
dapat menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan integrasi yang dilaksanakan
di dalam kelas sesungguhnya (bukan simulasi) dengan bimbingan intensif guru
pamong. Materi kegiatan mengajar terbimbing antara lain :
a. Pengembangan materi, media dan sumber bahan
b. Penyusunan suatu pelajaran atau persiapan mengajar
dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
1) Kemampuan menerapkan bahan dan tujuan pembelajaran.
2) Kemampuan mengorganisasi materi, media dan sumber
bahan.
3) Merancang sekenario
atau strategi pembelajaran , pengelolaan kelas, merancang prosedur dan alat
evaluasi.
c. Keterampilan
Mengajar di kelas meliputi kemampuan :
1) Pengelolaan tugas
rutin, fasilitas belajar dan waktu
2) Penggunaan strategi
pembelajaran.
3) Kemampuan berkomunikasi
dengan siswa.
4) Penguasaan materi
pembelajaran,
5) kemampuan melakukan
evaluasi proses dan hasil.
3. Kegiatan Mengajar Mandiri
Kegiatan belajar mengajar mandiri merupakan kelanjutan dari latihan
mengajar terbimbing. Pada dasarnya latihan mengajar mandiri sama dengan latihan
mengajar terbimbing. Perbedaannya adalah pada latihan terbimbing tidak
mengunakan Instrumen Penilaian Kemampuan Guru (IPKG). Sedangkan pada latihan
mandiri menggunakan IPKG.
Setelah mahasiswa PPL terbiasa melakukan proses belajar mengajar melalui
praktek proses belajar mengajar terbimbing, barulah di lanjutkan dengan
praktek proses belajar mengajar mandiri. Dalam praktek ini mahasiswa
dituntut sudah harus mampu menguasai keterampikan mengajar dan pengolahan kelas.
Adapun kelas yang digunakan sebagai tempat praktik mengajar mandiri
adalah kelas I sampai V dengan mata pelajaran yang diajarkan yaitu matematika,
PKn, IPS, IPA, Bahasa Indonesia. Praktik proses belajar mengajar mandiri ini
menggunnkan sitem rolling kelas seperti praktek proses belajar mengajar
terbimbing.
Selain praktek proses belajar mengajar, selama PPL juga ikut serta
terlibat dalam berbagai kagiatan rutin yang ada di SDK Maubawa seperti:
a. Upacara
b. Senam pagi
c. Kegiatan imtaq setiap hari jum’at dan kegiatan
rutin lainnya
d. Kegiatan hari ulang tahun guru PGRI
e. Kegiatan memeriahkan hari Ulang Tahun Lombok
Barat
4. Ujian PPL
Sebagai evaluasi dilakukan juga ujian Program Pengalaman Lapangan (PPL)
yang dilakukan pada bulan Mei. Ujian ini merupakan klimaks dari kegiatan PPL
dan akan menjadi penentu bagi mahasiswa, mulai dari perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Intinya semua yang dilakukan selama PPL dievaluasi oleh guru
pamong, kepala sekolah, dan dosen pembimbing.
Jadwal ujian praktek dilakukan dengan cara mengikuti jadwal yang sudah
ditentukan oleh guru pamong yang materinya disetujui guru kelas. Adapun kelas
yang dipakai untuk ujian yaitu kelas I, II, III, IV, dan V. Jadwal ujian yang
diketahui oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Ujian praktek bagi mahasiswa
S1 PGSD dilaksanakan satu kali dengan memilih bahan ujian Eksakta (Matematika,
Sains) dan non Eksakta (bahasa Indonesia, IPS dan PKn).
D. Program Kegiatan PPL dan Jadwal
PPL
1. Ekstrakurikuler
Program ekstrakurikuler adalah program yang dilaksanakan diluar jam
pelajaran yang dimaksud untuk memperluas pengetahuan murid, menambah
keterampilan, menyalurkan bakat dan minat. Ekstrakurikuler yang ada pada SDK
Maubawa adalah:
1. Kegiatan Pramuka.
Kegiatan
ini dilakukan agar siswa memiliki moral, mental, dan budi pekerti yang tinggi
dan taat beribadah, mempunyai pengetahuaan luas serta dapat berjiwa sebagai
pemimpin.
2.
b. Faktor
Penghambat
Setiap kegiatan yang dilakukan tentu tidak akan pernah luput dari
hambatan dan rintangan. Demikian halnya dengan kegiatan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang kami lakukan ini juga
terdapat beberapa faktor penghambat antara lain:
1. Perbedaan antara ilmu-ilmu atau teori-teori
yang didapatkan dibangku kuliah dengan masalah yang ditemukan di sekolah.
2. Adanya tugas mendadak yang diberikan oleh
pihak sekolah.
3. Terdapat beberapa siswa yang nakal dan sering
mengganggu temannya sehingga mengganggu proses belajar mengajar.
c. Faktor
Pendukung
Rasa syukur yang tiada hentinya kami ungkapkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas kelancaran pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan di SDK
Maubawa. Kelancaran pelaksanaan PPL ini juga tidak lepas dari beberapa faktor
pendukung, antara lain:
1. Ilmu-ilmu yang telah kami peroleh di bangku kuliah
selama 7 semester menjadi bekal kami dalam pelaksanaan kegiatan PPL di
SDK Maubawa.
2. Bapak Kepala Sekolah beserta semua Bapak Ibu Guru khususnya Guru
Pamong yang selalu memberikan bimbingan kepada kami agar dapat menjadi guru
yang profesional dan berahlak mulia serta tersedianya fasilitas yang cukup
lengkap baik sumber belajar, media dan lainnya.
3. Keantusiasan siswa yang diajar oleh mahasiswa PPL menjadi
motivasi belajar siswa dan hubungan yang harmonis antara mahasiswa dengan para
siswa serta masyarakat disekitar lingkungan sekolah.
BAB V
HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA
3.1 Identifiasi Hambatan PPL
Dalam pelaksanaan PPL
praktikan banyak menemui hambatan. Hambatan tesebut ada yang berasal dari
siswa, lingkungan sekolah dan dari praktikan sendiri. Hambatan yang berasal
dari siswa adalah sebagai berikut:
1)
motivasi dan semangat belajar
yang dimiliki oleh siswa sangat minimal, sehingga minat siswa untuk lebih
mengetahui apa yang belum mereka ketahui tidak ada.
2) keadaan
ekonomi keluarga yang sebagian besar merupakan keluarga tani membuat siswa
kurang bersemangat untuk menimba ilmu, dan dorongan dari orang tua yang kurang
juga membuat siswa menjadi malas untuk belajar.
Hambatan yang berikutnya yaitu
yang berasal dari lingkungan sekolah. Hambatan yang berasal dari lingungan
sekolah lebih ditekankan pada sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah,
misalnya buku panduan untuk siswa yang sangat minimal. Siswa hanya mengandalkan
buku Modul yang materinya tidak lengkap. Dengan materi yang tidak lengkap
ditambah minat belajar siswa yang kecil hal ini menjadi masalah yang besar,
sehingga perlu dilakukan tindak lanjut. Hal lain yaitu mengenai prasarana
pembelajaran misalkan media pembelajaran yang tidak mendukung. Sekolah
tidak memiliki media pembelajaran yang mendukung, walaupun sekolah sebenarnya
mempunyai LCD tapi tidak bisa dimaksimalkan karena sekolah hanya mempunyai 1
buah LCD sedangkan kelasnya banyak.
Hambatan yang terakhir yaitu
hambatan dari praktikan sendiri. Hambatan yang berasal dari praktikkan yaitu:
1. Praktikan kurang bisa mengalokasikan waktu dengan baik;
2. Praktikan sulit dalam hal penguasaan kelas;
3. Suara praktikan yang kurang keras menjadi hambatan dalam menjelaskan
materi kepada siswa;
4. Kurang santainya praktikan dalam melakukan proses
pembelajaran membuat siswa sulit untuk memahami apa yang telah dijelaskkan oleh
praktikan.
3.2 Pemecahan Hambatan
Dari beberapa hambatan yang
tersebut diatas maka praktikan mencari solusi dan pemecahannya. Adapun
pemecahan yang dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut:
1) Untuk
memecahkan hambatan yang berasal dari siswa praktikan selalu memberikan
motivasi-motivasi yang bisa mengangkat semangat belajar siswa, misalkan dengan
mengatakan bahwa siswa di SDK Maubawa tingkat kepandaiannya sama dengan siswa
di MIS Darussalam Maumbawa, hanya saja yang membedakan adalah ketekunannya
dalam belajar. Dengan pemberian motivasi - motivasi
semacam itu bisa membuat siswa-siswa sedikit berubah dan mulai antusias dalam
mengikuti pelajaran di dalam kelas.
2) Pemecahan
hambatan yang berasal dari lingkungan sekolah, untuk masalah buku panduan
praktikan menberikan materi dengan menggunakan buku panduan yang lebih lengkap,
sehingga siswa memiliki materi yang lebih dari pada yang ada di Modul.
Sedangkan mengenai media pembelajaran praktikan berusaha dengan memaksimalkan
media power point, dengan menggunakan media power point ini siswa bisa lebih
paham dan tertarik dengan apa yang dijelaskan oleh guru praktikan.
3) Sedangkan
pemecahan hambatan yang berasal dari praktikan sendiri yaitu:
Ø Praktikan
lebih merinci lagi waktu yang diperlukan tiap langkah dalam proses pembelajaran
yang sudah tercantum dalam RPP;
Ø Penguasaan
kelas dapat diatasi dengan menggunakan model-model pembelajaran aktif sehingga
siswa harus benar-benar bisa paham dengan materi yang dipelajari;
Ø Untuk
mengatasi kurang santainya praktikan dalam mengajar, praktikan berusaha
menguasai kelas terlebih dahulu setelah itu praktikan hanya mengikuti
langkah-langkah yang sudah tertuang di dalam RPP.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan rangkaian kegiatan PPL yang kami lakukan yaitu dari
proses praktek proses belajar mengajar terbimbing, mandiri, dan ke tahap ujian,
kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan belajar
mengajar terbimbing, latihan mandiri, dan pelaksanaan ujian berjalan dengan
cukup baik dan kondusif sehingga kami selaku mahasiswa PPL dapat menyelesaikan
dan mengakhiri rangkaian kegiatan tersebut dengan mengadakan perpisahan antara
mahasiswa PPL dengan segenap keluarga besar SDK Maubawa.
2. Melalui PPL ini,
kami dapat:
a. Memperoleh keterampilan
dalam menyajikan materi pelajaran dengan teknik dan metode yang tepat, benar,
dan efektif dalam mengelola kelas (class management).
b. Memperoleh pengetahuan yang
berkenaan dengan kegiatan pendidikan di sekolah dasar sebagai pelengkap dari
ilmu pengetahuan yang di peroleh di bangku kuliah, seperti; struktur organisasi
sekolah/kelas beserta tugas-tugasnya, macam-macam perangkat pembelajaran yang
wajib di buat oleh guru atau mahasiswa PPL beserta cara membuatnya, metode dan
teknik yang tepat untuk mengajarkan suatu materi pelajaran, dan teori tentang
cara megajar yang benar dan efektif.
c. Memiliki mental yang kuat
untuk berani tampil mengajar di kelas dan bersosialisasi dengan siswa, guru,
staf tata usaha, dan kepala sekolah.
d. Memiliki kepribadian, sikap,
dan tingkah laku seorang guru.
e. Menerapkan teori-teori
keguruan dan ilmu pendidikan yang kami peroleh selama di bangkau kuliah pada
situasi yang real pada SDK Maubawa.
f. Berlatih memberikan
bimbingan terhadap anak yang mengalami kesuliatan belajar.
g. Mengembangkan kreatifitas sebagai
seorang guru yang ingin profesional dan berakhlak mulia.
h. Ikut terlibat aktif di sekolah
secara menyeluruh (holistic).
3. Hal-hal yang
harus di lakukan guru jika ingin tujuan pengajaran yang ditulis di Rancana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercapai adalah:
a. Mengetahui kemampuan
siswanya dalam menangkap pelajaran. Dalam arti tidak membuat tujuan pengajaran
yang lebih tinggi dari kemampuan siswa
b. Harus tanggap melihat mimik wajah
dan tingkah laku siswa selama menyampaikan materi pengajaran baru. Mimik wajah
dan tingkah laku tersebut bisa menjadi tanda mereka tidak mengerti penjelasan
guru.
c. Melakukan test formatif
untuk mengetahui bagian pengajaran mana yang belum atau sudah di mengerti. Guru
harus mengulang penjelasan secara lebih sederhana jika siswa yang sudah
mengerti kurang dari 70% dari seluruh siswa di kelas tersebut.
d. Guru harus selalu berusaha
mengembangkan diri atau meningkatkan prestasinya dari kegiatan-kegiatan
mengajar sebelumnya.
B. Saran dan Kesan
1. Saran
a. Terhadap Lembaga penyelenggara
Kepada Lembaga PGSD
Undana Kupang untuk kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
berikutnya akan lebih efektif jika kegiatan PPL dilaksanakan pada awal
tahun pelajaran baru di sekolah, sehingga kegiatan PPL tidak terganggu oleh
kegiatan-kegiatan sekolah seperti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah.
Penjelasan
tentang kurikulum diharapkan lebih maksimal, agar pemahaman mahasiswa
terhadap kurikulum di sekolah praktik tidak terjadi perbedaan yang akan
mempersulit mahasiswa.
b. Terhadap Pihak Sekolah
Kepada SDK Maubawa
terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam bidang akademik
maupun non akademik agar mampu bersaing dengan sekolah lain pada tingkat
Kabupaten, Propinsi, bahkan tingkat Nasional. Sehingga SDK Maubawa yang
sudah membanggakan dengan prestasi selama ini akan semakin membanggakan
kedepannya.
c. Terhadap Guru Pembimbing (Pamong)
Kepada Bapak/Ibu
dewan guru SDK Maubawa yang telah ikhlas membimbing kami dengan segala
kekurangan dan kemampuan kami selama ini tiada kata yang dapat kami ucapkan
selain terimakasih atas bimbingan dan arahannya. Terus berusaha untuk
meningkatkan profesionalisme dalam mendidik, mengajar, dan membimbing siswa dan
mahasiswa peserta PPL sehingga bisa mencetak generasi yang unggul dalam
keilmuan dan santun dalam pergaulan.
d. Terhadap Peserta Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL)
Ø Pelaksanaan
praktik hendaknya dilakukan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan agar
praktikan mendapatkan pengalaman yang maksimal.
Ø Praktikan
benar-benar menerapkan praktik lapangan selama waktu yang ditentukan, karena
merupakan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan.
Ø Praktikan
harus selalu menjaga sikap dan menjaga nama baik almamater yang disandang
selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
1. Kesan
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami nikmat
kesehatan sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan PPL ini dengan lancar.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Kepala Sekolah,
Wakil Kepala Sekolah, dan Bapak/Ibu Guru khususnya guru pamong kami, serta
pegawai SDK Maubawa yang telah memberikan kami kesempatan dalam melaksanakan
program PPL di sekolah ini. Dan terima kasih juga atas bimbingan dan arahan
yang telah Bapak Ibu berikan kepada kami selama kami menjalankan tugas ini.
Tak lupa pula kepada para siswa siswi SDK Maubawa yang begitu ramah
dan antusias menerima kehadiran kami. Kami merasa bangga dan terharu
karena diberikan kesempatan untuk mengamalkan ilmu yang telah kami terima di
bangku kuliah. Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami untuk
mempersiapkan diri kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar