Jumat, 27 Mei 2016

Laporan PPL SDK Maubawa

BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2007 telah melaksanakan sertifikasi guru secara bertahap. Sertifikasi merupakan perrwujudan dari UU No 14 Tahun 2005 dan PP No 19 Tahun 2005, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik di Indonesia. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia bukan di akibatkan oleh rendahnya input pendidikan, akan tetapi diakibatkan oleh proses pendidikan yang tidak maksimal dan rendahnya kualitas guru.
Sebenarnya akan permasalahan adalah minimnya proses yng dilakukan di sekolah. Proses yang tidak sempurna mengakibatkan mualitas proses tidak baik. Proses pendidikan sekolah terletak pada guru, bagaiamana melaksanakan pembelajaran, komunikasi terhadap peserta didik, memberi motivasi belajar, menciptakan pembelajran yang kondusif, mengelola pembelajaran jika kualitas yang dimiliki guru rendah. Dalam rangka ini pemerintah membuat kebijakan peningkatan kualitas guru dengan melakukan sertifikasi guru, selain itu juga sertifikasi guru juga untuk meningkatkan kesejahteraan guru tetapi juga sebagai konskuensinya guru harus meningkatkan kualitas profesi keguruaanya. Dengan melihat dinamika yan ada, perlu diadakan langkah yang nyata untuk mempersiapkan kader-kader guru yang siap terjun di lapangan.
Oleh karena itu untuk menyiapkan calon guru yang profesional dan mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mata kuliah untuk menerapkan berbagai pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan dalam rangka mengaplikasikan dasar profesi. PPL ini diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan.
Dalam PPL ini mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi ril aplikasi bidang keilmuan seperti kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya. Selain itu juga menyangkut kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan kependidikan lainnya seperti ekstrakurikuler, membangun atau mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) bukan hanya sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa S-1 PGSD Prajabatan dalam rangka menyelesaikan program studinya. Akan tetapi sebagai dasar persiapan dalam rangka membentuk calon guru yang profesional dan berakhlak mulia. Sebab dibangku kuliah mahasiswa telah dibekali dengan teori-teori tentang ilmu keguruan sebelum mereka terjun kelapangan. Untuk itu perlu teori-teori yang telah didapatkan diperaktikkan dalam ruang yang sesungguhnya yaitu Sekolah Dasar ( SD ).
Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui pemerataan pendidikan sehingga dapat menjadi generasi penerus bangsa dan negara yang pandai dan berkepribadian pancasila. Maka, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan tenaga pendidik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai pelaksana dan penanggung jawab pendidikan.
Untuk mencapai profesionalisme guru, seorang calon guru hendaknya sedini mungkin mempersiapkan diri dengan menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat melaksanaan tugas kependidikan yang akan diembannya di masa yang akan datang dengan baik.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, seorang guru berkewajiban untuk: (a) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, (b) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni; (c) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; (d) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hokum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan (e) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Salah satu sarana untuk memperoleh dan mengembangkan ke empat kompetensi di atas bagi calon guru adalah Program Pengalaman Lapangan (PPL). PPL pada hakikatnya bukan hanya melaksanakan praktek mengajar melainkan mencakup semua tugas kependidikan disekolah.
B.       PENGERTIAN PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu program mata kuliah proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru yang dirancang secara khusus untuk menyiapan calon guru yang memiliki atau menguasai profesi keguruan secara terpadu dan utuh, sehingga setelah mahasiswa di angkat menjadi guru dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional.
Mahasiswa menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai suatu rencana pemecahan masalah pembelajaran, melaksanakan praktek pembelajaran yang sesuai dengan RPP, melakukan observasi dan merefleksi serta menyusun laporannya. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan pencerminan sekaligus peningkatan kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan sosial yang telah diperoleh selama perkuliahan. Selama PPL, keterampilan dan peningkatan kompetensi yang diperoleh tersebut dilakukan secara kolaboratif sesama mahasiswa, dosen pembimbing dan guru pamong.
C.      TUJUAN PPL
Tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut :
1.   Tujuan Umum
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Program penalaman Lapangan (PPL) ini adalah agar mahasiswa menjadi pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat pengeahuan, keterampilan, profesional, serta mempunyai nilai dan sikap yang cakap dan tepat dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran.
2.   Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari kegiatan PPL ini adalah :
a.   Memberikan wahana aplikasi berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi dunia nyata.
b.   Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon guru, sehingga benar-benar menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun di masyarakat khususnya dunia pendidikan.
c.   Agar mahasiswa dapat mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial psikologi sekolah.
d.   Agar mahasiswa dapat menarik kesimpulan nilai edukatif, penghayatan dan penglamannya selama pelatihan melalui refleksi dan menerangkan hasilnya dalam bentuk laporan.
D.      Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan di SDK Maubawa selama kurang lebih 3 bulan yaitu mulai tanggal 23 Mei s/d 10 Juni 2016.
E.       SASARAN PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) ditujukan kepada semua mahasiswa calon guru  yang telah memenuhi persyaratan untuk menempuh mata kuliah PPL dalam rangka mengintegrasikan antara teori yang dipelajari di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata, sehingga nantinya dapat mempersiapkan lulusan yang mampu memangku profesi keguruan secara utuh. Mengembangkan dan memadukan pengetahuan teori dengan keadaan sebenarnya atau kenyataan.
F.       MANFAAT PPL
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini antara lain:
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dai perguruan tinggi dengan keadaan yang sesungguhnya dan dapat menerapkan pengalaman di masa yang akan datang. Pengalaman yang kami peroleh diharapkan dapat meningkatkan kompetemsi guru profesional serta dapat digunakan sebagai motivasi kami untuk dapat lebih maju dan profesional.
2. Manfaat Bagi Sekolah
Dapat menerapkan metode pengajaran yang telah diterapkan oleh mahasiswa dan dapat mengembangkannya menjadi lebih baik.
3. Manfaat Bagi PGSD Undana Kupang
Dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan mahasiswanya dalam pengalamannya selama mengajar.

  
 BAB III
GAMBARAN UMUM SEKOLAH

Kegiatan PPL Terpadu dilaksanakan dari tanggal 23 Mei 2016 sampai 10 Juni 2016, guna menunjang kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan PPL, maka salah satu tahap yang dilakukan oleh mahasiswa PPL adalah melaksanakan observasi sekolah. Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara pengamatan terhadap berbagai situasi dan aspek yang berkaitan dengan sekolah tempat pelaksanaan PPL.
Tujuan observasi adalah untuk:
1. Memberikan gambaran yang lengkap kepada mahasiswa mengenai keadaan sekolah berikut data-data kependidikan.
2. Mengetahui sarana dan prasarana penunjang pembelajaran sekolah.
3. Mengenal berbagai program yang dikembangkan di sekolah yang dikunjungi, personalia sekolah.
4. Mengetahui suasana saat proses belajar mengajar di sekolah.
Ada pun aspek-aspek yang diobservasi adalah:
1. Keadaan fisik sekolah
2. Sarana dan prasarana atau fasilitas sekolah
3. Perangkat administrasi.
4. Proses belajar mengajar.
A.  PROFIL SEKOLAH
Ada pun identitas sekolah yang didapatkan melalui observasi dan wawancara, yaitu:
Nama Sekolah                                          : SDK Maubawa
Nomor Statistik Sekolah (NSS)               : 102241003030
Tahun Berdiri                                           : 1 Juli 1963
Luas Tanah                                               : 14.172
Luas Bangunan                                        : 782 m²
Status Tanah                                            : Milik
Nama Kepala Sekolah                              : Leonardus Pea
Status Sekolah                                         : Swasta
Alamat Sekolah                                        : Dusun Maumbawa Desa Kezewea
Kecamatan                                               : Golewa Selatan
Kabupaten                                                : Ngada
Provinsi                                                    : Nusa Tenggara Timur
Kode Pos                                                 : 86461
Waktu Belajar                                          : Pagi – Siang (07.10-12.00)
Hari Sekolah                                            : Senin sampai Sabtu
Kurikulum yang digunakan                     : KTSP Berkarakter
B.  POTENSI SEKOLAH
1.1. Jumlah Siswa Tiga Tahun Terakhir
Kelas/Tahun
2013/2014
2014/2015
2015/2016
L
P
Jml
L
P
Jml
L
P
Jml
I
14
7
21
8
7
15
9
6
76
II
5
8
13
8
7
15
9
6
74
III
4
9
13
4
8
12
7
7
56
IV
9
8
17
4
9
13
4
8
50
V
6
5
11
8
7
15
4
9
50
VI
8
6
14
6
5
11
7
7
56

Tabel 1.2.  Daftar Perincian Jumlah dan Keadaan Guru
No
Status Guru
Tingkat Kependidikan
SLTA/SPG
D1
D2
D3
S1
S2
S3
1
Kepala Sekolah
1
-
-
-
-
-
-
2
Guru Tetap (PNS)
-
-
2
-
2
-
-
3
Guru Tidak Tetap (Non PNS)
-
-
-
-
4
-
-
4
Pegawai Tetap (PNS)
-
-
-
-
-
-
-
5
Pegawai Tidak Tetap (Non PNS)
1
-
-
-
-
-
-
6
Penjaga
-
-
-
-
-
-
-
7
Satpam
-
-
-
-
-
-
Jumlah
2
2
6
-

C.   KEADAAN FISIK SEKOLAH
1.  Sejarah berdirinya SDK Maubawa
SDK Maubawa yang terletak di Dusun Maumbawa Kecamatan Golewa Selatan Kabupaten Ngada. Jumlah siswa 82.
a.    Batas wilayah SDK Maubawa
SDK Maubawa terletak di jalan Herman Musa Kabe, Golewa Selatan dengan batas wilayah sebagai berikut:
1.    Sebelah Timur berbatasan dengan jalan desa Aewoe.
2.    Sebelah Barat berbatasan dengan kali.
3.    Sebelah Utara berbatasan jalan desa Aewoe.
4.    Sebelah Selatan berbatasan dengan permukiman penduduk.
b.    Keadaan Gedung SDK Maubawa
Perincian bangunan SDK Maubawa adalah :
1.    Luas tanah                               : 14.172 Are
2.    Jumlah ruang belajar                6 ruang kelas
3.    Bangunan yang ada
a)        Ruang guru                   : 1 buah
b)        Ruang Kepala Sekolah : 1 buah
c)        Ruang Kelas                 : 6 buah
d)        Perumahan guru           : -
e)        WC                               2 untuk guru dan 2 untuk siswa.
c.    Situasi Lingkungan sekolah
Gedung SDK Maubawa dalam keadaan yang bagus. Halaman sekolah cukup luas dan sejuk dengan ditumbuhi beberapa macam pohon diantaranya pohon mangga. Selain itu tanaman bunga yang dimiliki selain ditata pada pot-potnya, kemudian terdapat taman disetiap kelas kecuali untuk kelas satu. Fasilitas lain seperti air untuk kebutuhan sekolah sangat memadai terbukti dengan adanya kran disetiap depan kelas.

D.  SARANA DAN PRASARANA
1.    Sarana
a.    Ruang Kantor
Ruang kantor di SDK Maubawa terdiri dari dua ruangan yaitu ruang kepala sekolah, ruang administrasi, ruang guru dan ruang tamu.
1)          Ruang Kepala Sekolah
Terletak disebelah Utara kelas V, sebelah Barat VI,  sebelah timur dari lapangan. Luas ruang kepala sekolah adalah 56 m2 dengan panjang 8 m dan lebar 7 m. di ruangan ini, kepala sekolah melakukan kegiatan-kegiatan kependidikan.
Ruang kepala sekolah dilengkapi dengan fasilitas memadai seperti kursi tamu, meja kerja, lemari berkas-berkas sekolah, komputer dan printer.
2)   Ruang Guru
Ruang guru memiliki gedung yang sama dengan ruang administrasi, ruang tamu. Ruang guru terletak di sebelah barat ruang kelas VI, disebelah timur ruang kepala Sekolah. Luas ruang guru yaitu 56 m2 dengan panjang 8 m dan lebar 7 m.
Ruang guru tersebut dilengkapi dengan meja dan kursi guru. Guru melakukan kegiatan-kegiatan kependidikan di ruangan ini yang tidak dapat dilakukan di dalam kelas misalnya mengevaluasi hasil ulangan siswa, berdiskusi dengan sesama guru dan melakukan persiapan sebelum mengajar.
b.    Ruang Kelas
Ruang kelas yang ada sebanyak 6 ruang dengan kondisi dan bangunan permanen. Dalam tiap-tiap ruang kelas terdapat 1 buah papan tulis,  kursi, meja, gambar presiden dan wakil presiden, meja guru, lemari buku dan gambar lain yang membantu siswa memahami materi bidang studi tertentu. Dan mampu menampung maksimal 40 siswa.


Tabel. 1.3. Data Ruang Kelas
Ruang Kelas
Jumlah Ruang Kelas
Jumlah Ruang Yang digunakan Untuk Ruang Belajar
Ukuran 7x8 M2
Ukuran > 63 M2
Ukuran < 63 M2
8
-
8
8
c.    Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan tepatnya di sebelah barat ruang kepala sekolah.
d.    Dapur
Terdapat sebuah dapur di sebelah Timur  ruang kelas VI. Luas dapur yaitu 20 m2 dengan panjang 4 m dan lebar 5 m. Dapur biasa digunakan untuk memasak ketika ada dibutuhkan.
e.    Toilet
Terdapat 4 toilet dengan rincian, 2 toilet untuk guru yang luasnya 12 m2  dengan panjang 3 m dan lebar 4 m. Serta 2 toilet siswa yang masing-masing luas 12 m2 dengan panjang 4 m dan 3 m.
f.     Fasilitas lainnya
Selain dari pada fasilitas-fasilitas sebagai sarana penunjang pendidikan di SDK Maubawa seperti yang sudah disebutkan diatas, ada beberapa fasilitas yang lain yang juga melengkapi sekolah ini seperti:
1)   Lapangan upacara tepat di tengah-tengah areal sekolah, yang sekaligus digunakan sebagai lapangan olahraga.
2.    Prasarana
Berikut prasarana yang terdapat di SDK Maubawa, terdiri atas :
a.    Buku Acuan Belajar Mengajar (ABM)
b.    Buku paket masing-masing bidang studi.
c.    Alat Bantu pembelajaran yang terdiri atas peta, kit IPA, kit matematika, Globe, alat-alat olahraga serta buku fiksi dan non fiksi yang terdapat di perpustakaan dan kantor (ruang guru).
E.   PERANGKAT ADMINISTRASI
Perangkat administrasi adalah sarana pendukung jalannya pendidikan di sekolah. SDK Maubawa  memiliki perangkat administrasi yang semua kegiatannya dilakukan oleh kepala sekolah dan staf pengajar lainnya. Hal ini dikarenakan tidak adanya administrator khusus seperti pada jenjang sekolah diatasnya. Berikut perangkat administrasi sekolah yang ada di SDK Maubawa
1. Administrsi kelas, antara lain :
a.  struktur organisasi
b.  buku data siswa
c.  jadwal pelajaran kelas
d.  persiapan mengajar
e.  papan presensi kelas
f.  buku program pelajaran
g. buku inventaris kelas
h. buku presensi kelas
i.  buku penilaian siswa
j. penilaian portofolio
k.  bundel soal-soal
2.   Administrasi kesiswaan, antara lain :
a. daftar administrasi siswa
b. daftar siswa baru
c. buku induk siswa
d. daftar jumlah siswa menurut tingkat jenis kelamin dan usia
e. papan absensi harian sekolah
f. rekap absensi siswa tiap bulan
g. bundel surat keterangan pindah
h. buku mutasi siswa
i.  daftar calon siswa UN/US
j.  daftar prestasi dan nilai UN/US
k. daftar kenaikan kelas
l.  rekap siswa naik dan tidak naik kelas
m.rekap pemeluk agama
n. grafik nilai rata-rata kelas
o. daftar lulusan UN/US
p. daftar nama siswa penerima BSM
3.    Administrasi pengajaran, antara lain :
a.  kurikulum KTSP
b.  program tahunan
c.  program semester
d.  silabus
e.  rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
f.  kalender pendidikan
g. daftar nilai siswa
4.    Administrasi kepegawaian, antara lain:
a.  data guru
b.  absensi harian guru
c.  buku pengumuman
d.  buku tamu
e.  presensi guru
f.  program kerja kepala sekolah
g. buku rapat
h. buku pembagian gaji
i.  laporan bulanan
j.  standar kompetensi (SK)
5.    Personalia sekolah
SDK Maubawa  memiliki struktur organisasi sekolah yang terdiri dari :
a. Kepala sekolah
b. 6 orang  guru kelas
c. 1 orang guru bidang studi agama Katholik
d. 1 orang guru bidang studi olahraga
e. 1 orang pegawai tata usaha
f. 82 orang siswa dan siswi
6.    Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi sekolah pada SDK Maubawa terdiri dari.
a.    Kepala sekolah
Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab sepenuhnya untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab dalam bidang administrasi sekolah, edukatif (pendidikan) dan pada waktu tertentu kepala sekolah juga melakukan supervisi atau pengawasan.
Adapun tugas-tugas kepala sekolah meliputi:
1)    Dalam melaksanakan kepemimpinan kepala sekolah wajib :
a)    Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap sopan, jujur, demokratis dan bijaksana sehingga menjadi panutan bagi semua warga sekolah.
b)    Menciptakan suasana kekeluargaan.
c)    Mewujudkan kerjasama yang sehat dengan guru.
d)    Berusaha untuk selalu meningkatkn pengetahuan, kemampuan serta kesejahteraan warga sekolah.
e)    Bersikap terbuka dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
f)     Mampu menciptakan suasana yang harmonis antara sekolah dan masyarakat sekitar.
g)    Peka terhadap setiap perkembangan, pembaharuan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun sosial masyarakat.
h)    Hanya memimpin satu sekolah.
2)    Dalam memimpin disiplin kerja, kepala sekolah wajib berupaya keras agar:
a)   Hadir di sekolah 30 menit sebelum pelajaran dimulai dan pulang setelah pelajaran selesai.
b)   Sedapat mungkin berdomisili di sekitar tempat kerja.
c)   Menandatangani daftar hadir setiap hari.
d)   Memiliki catatan lengkap tentang disiplin kerja guru.
e)   Memberi penghargaan atas prestasi kerja yang dicapai guru.
f)   Memberi teguran atau hukuman atas kelalaian guru secara bertahap
g)  Selalu berpenampilan sopan, rapi dan bersih
3)        Dalam tertib pelaksanaan tugas, kepala sekolah wajib:
a)    Melaksanakan pembinaan dan pengelolaan kurikulum, administrasi ketenagaan, sarana, prasarana, keuangan, kemuridan dengan sebaik- baiknya.
b)    Melaksanakan supervisi kelas secara terprogram dan teratur.
c)    Ikut serta dalam pertemuan Kelompok Kerja Guru dan berperan aktif pada kelompok kerja kepala sekolah.
d)    Mendelegasikan tugas kepada guru yang ditunjuk, apabila tidak berada ditempat tugas/sekolah.
e)    Mengikut sertakan guru dalam menyusun dan melaksanakan rencan anggaran dan belanja sekolah (RAPBS)
f)     Menyampaikan laporan tepat waktu, baik bersifat rutin maupun insidentil.
g)    Mengajar 6 (enam) jam dalam seminggu.
1)        Dalam bidang kemasyarakatan, kepala sekolah wajib:
a)    Memelihara hubungan baik dan kerjasama dengan masyarakat, orang tua siswa dan instansi lain.
b)    Memprakarsai pembentukan dan pelaksanaan BP3 di sekolah.
c)    Tanggap terhadap perkembangan yang terjadi dalam sosial masyarakat
d)    Memberikan informasi seluas–luasnya tentang program sekolah, antara lain melalui rapat, penjelasan dan lain–lain.
e)    Mengadakan pameran hasil pekerjan murid, bazar, pagelaran kesenian dan lain–lain.
f)     Melakukan kunjungan rumah oleh kepala sekolah atau guru untuk:
-     Mengadakan dialog tentang perkembangan yang sedang dan akan terjadi/dilaksanakan di sekolah.
-     Menyadarkan pihak keluarga bahwa keterlibatannya dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan amats perlu.
b.    Wali Kelas
Membantu terlaksananya :
1)   Ketertiban, keindahan, keamanan, dan kebersihan kelas serta sarana belajar di kelas
2)   Pengisian daftar hadir siswa, daftar nilai dan pencatatan jumlah kehadiran siswa dalam waktu tertentu
3)   Mengisi buku leger dan buku rapor siswa
4)    Membuat catatan khusus tentang siswa-siswa yang bermasalah dan berprestasi dan mengajukan nama-nama siswa yang layak menerima bea siswa
5)   Membuat laporan kemajuan kelas (kelas terisi, jam kosong, dengan tugas atau jam kosong tanpa tugas).
6)  Membuat laporan keadaan siswa pada akhir tahun (siswa yang berhenti, tidak naik kelas, naik kelas dan sebagainya).
c.    Ketua Kelas
1)  Memimpin kelas
2)  Mengumpulkan tugas-tugas kelas
3)  Melaporkan keadaan kelas jika ada jam kosong (guru berhalangan hadir) dan meminta tugas.
d.    Siswa
Jumlah siswa SDK Maubawa  yaitu 82 siswa dengan dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 40 dan siswa perempuan sebanyak 42
Adapun perincian dari siswa SDK Maubawa. (Terlampir)
a.    Tata Tertib Sekolah
Tata sekolah SDK Maubawa meliputi hal masuk sekolah, kewajiban murid, larangan murid, hal pakaian, hak-hak murid dan hal les private. (Terlampir)

BAB IV
PELAKSANAAN
 PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
A.      Persiapan
1.     Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam pengamatan, penelitian, pendekatan, dan analisis terhadap berbagai situasi dan kondisi serta berbagai aspek yang berkaitan dengan kegiatan PPL yang dilaksanakan di SDK Maubawa.
2.    Tujuan Observasi
a.   Sebagai langkah awal untuk mengenal tempat pelaksanaan PPL.
b.   Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai keadaan sekolah.
c.   Untuk mendapatkan data kependidikan yang dibutuhkan oleh Dosen sebagai bekal untuk terjun ke dunia pendidikan dalam menjalankan tugas sebagai konselor atau pembimbing.
3.  Ruang Lingkup Observasi
Observasi dalam pelaksanaan PPL meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.  Situasi dan kondisi yang meliputi:
1)   Keadaan gedung SDK Maubawa
2)   Letak dan batasan-batasannya
3)   Identifikasi sekolah
4)   Sarana dan prasarana yang ada di sekolah
b.  Gedung sekolah yang meliputi jumlah ruang kelas.
c.  Ketenagaan yang meliputi:
1)   Kepala Sekolah
2)   Keadaan guru
3)   Keadaan tenaga administrasi
4)   Petugas bimbingan dan konseling
5)   Petugas dan tenaga kependidikan lainnya
d. Peserta didik Tahun Pelajaran 2013/2014 yang meliputi:
1)   Jumlah peserta didik
2)   Tingkat kecerdasan peserta didik
3)   Keadaan sosial ekonomi sekolah
4)   Pembinaan peserta didik
e. Pengelolaan yang meliputi:
1)   Pengelolaan kelas
2)   Struktur organisasi kelas
3)   Kegiatan belajar peserta didik
B.   Penyusunan Program
Tahap penyusunan program kerja bimbingan dan konseling pada sekolah praktek adalah mengikuti langkah-langkah antara lain:
1. Mempelajari program bimbingan dan konseling secara operasional.
2. Mengkonsultasikan program yang disusun pada Guru Pamong dan Dosen Pembimbing.
3. Menentukan alokasi waktu dengan mempertimbangkan jam efektif sekolah.
4. Pengesahan program yang telah disusun kepada guru pamong, kepala sekolah dan dosen pembimbing lapangan.
5. Penyelidikan fasilitas seperti instrumen-instrumen yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data peserta didik dan fasilitas lainnya yang menunjang keberhasilan dalam melaksanakan PPL.
C.   Pelaksanaan Program Kegiatan
Dalam pelaksanaan PPL yang telah dicanangkan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) peserta PPL yang bertempat di SDK Maubawa wajib mengikuti dan melaksanakan Program Kegiatan Sekolah yaitu:
1.    Kegiatan Belajar Mengajar
Peserta PPL mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar dua minggu setelah pelepasan dari PGSD Undana Kupang ke sekolah-sekolah tempat pelaksanaan PPL, sedangkan waktu dua minggu sebelum mulai mengajar digunakan untuk melaksanakan observasi sekolah dan kelas tempat peserta PPL (mahasiswa) akan mengajar sesuai petunjuk Guru Pamong. Tujuan observasi ini adalah agar calon guru (peserta PPL) mengenal para siswa dan situasi kelas.
Sarana yang dipakai dalam kegiatan ini adalah perangkat pembelajaran yang didalamnya mencakup program tahunan, program semester, silabus, RPP, buku pegangan dan alat peraga.
Program kegiatan belajar mengajar dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a.    Persiapan tertulis berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat sesuai dengan sistematika yang telah disepakati dengan guru pamong agar dalam penyampaian materi pelajaran kelas dapat berjalan dengan baik.
b.    Persiapan mental meliputi penguasaan materi belajar agar mampu mengantisipasi semua masalah dari siswa dan lebih penting adalah belajar dari banyak sumber dan arahaan dari guru pamong.
c.    Kondisi jiwa yang meliputi kesehatan tubuh, penampilan dalam berpakaian, kesabaran dan kelakuan dalam menghadapi siswa dan sebagainya.
d.   Alat Bantu mengajar yaitu alat-alat yang digunakan untuk membantu kelancaran mengajar, seperti lembar kerja siswa, alat peraga. Dan lain sebgaianya.
e.    Pendekatan dan metode yang sesuai, seorang guru harus dapat memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi sekolah, materi pelajaran, alokasi waktu serta kemampuan siswa.
f.     Pelaksanaan mengajar berlangsung selama Tiga bulan dimulai pada tanggal 13 Mei 2016.
g.    Evaluasi bertujuan untuk mengetahui penguasaan materi pelajaran yang telah diberikan. Evaluasi yang telah diberikan adalah:
1)   Pretest
Merupakan test awal yang diberikan kepada siswa yang bertujuan untuk mengingatkan kembali pelajaran yang telah diberikan.
2)   Formatif test
Diberikan setelah membahas suatu pokok bahasan, bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan pengetahuan terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.
3)   Mid test
Diberikan setelah selesai membahas seluruh pokok bahasan di tengah semester.
4)   Tugas
Bertujuan untuk menguatkan dan menyelesaikan materi pembelajaran yang harus disampaikan karena waktu terbatas.
2.    Kegiatan Mengajar Terbimbing
Adapun yang dimaksud dengan kegiatan belajar terbimbing adalah mahasiswa calon guru melakukan kegiatan belajar di kelas dibawah bimbingan guru pamong atau guru kelas atau dosen pembimbingnya.
Kegiatan Mengajar Terbimbing merupakan kelanjutan dari kegiatan pengenalan lapangan atau observasi. Pelaksanaan dilakukan mulai dari jam 07.30 sampai dengan 12.00 dan kegiatan belajarnya dilakukan dari hari senin sampai hari sabtu pada bulan Mei. Adapun jadwal yang telah diberikan oleh sekolah menggunakan sistem roling kelas. Sehingga semua mahasiswa PPL Terpadu mendapat pengalaman mengajar  mulai dari kelas rendah sampai kelas tinggi dengan mata pelajaran yang bersifat eksakta  dan noneksakta yang meliputi mata pelajaran Sains, IPS, , Matematika, Bahasa Indonesia, PKn. Adapun jadwal kegiatan belajar mengajar terbimbing.
Dalam kegiatan ini ada dua tahap bimbingan:
a.       Sebelum kegiatan mengajar pada tahap ini mahasiswa melakukan:
1)  Meminta bahan materi yang akan diajarkan pada guru kelas sesuai dengan jadwal
2)  Konsultasi dengan guru pamong atau guru kelas mengenai bahan materi yang akan diajarkan
3)  Menyusun persiapan mengajar sesuai dengan format yang berlaku di sekolah
4)  Pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
b.   Saat kegiatan belajar mengajar
Tahap ini mahasiswa mengajar di depan kelas untuk melihat kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan membuka pelajaran, bertanya, menagadakan variasi, memberi penguatan, menjelaskan, mengelola kelas, memimpin diskusi kelompok besar, memimpin kelompok kecil, dan perorangan.
Kegiatan ini masih sebagai ajang latihan mengajar siswa di depan kelas, oleh karna itu peranan guru pamong dan guru kelas sangat diperlukan untuk mengamati proses belajar mengajar yang di tampilkan oleh mahasiswa. Pada akhir proses belajar mengajar di laksanakan guru pamong dan guru kelas selalu memberikan saran dan masukan yang konstruktif agar nantinya biasa melakukan proses belajar mengajar dangan lebih baik. Selanjutnya guru pamong memberikan penilaian bahwa penampilan menjagar sudah cukup, mahasiswa dapat di rekomendasi untuk latihan mandiri. (Nama Guru Pamong terlampir)
Dengan praktikum mengajar terbimbing ini di harapkan mahasiswa PPL terbiasa untuk melakukan kegiatan rutin yang ada di sekolah dasar (SD).terutama yang terkait dangan proses belajar mengajar dengan menerapkan berbagai keterampilan mengajar dan mengunakan multi metode secara baik, utuh dan sesuai dengan ilmu keguruan dan pendidikan dalam hal ini di sekolah dasar (SD).
Materi kegiatan mengajar terbimbing ini mengupayakan agar mahasiswa dapat menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan integrasi yang dilaksanakan di dalam kelas sesungguhnya (bukan simulasi) dengan bimbingan intensif guru pamong. Materi kegiatan mengajar terbimbing antara lain :
a.   Pengembangan materi, media dan sumber bahan
b.   Penyusunan suatu pelajaran atau persiapan mengajar dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
1)  Kemampuan menerapkan bahan dan tujuan pembelajaran.
2)   Kemampuan mengorganisasi materi, media dan sumber bahan.
3)        Merancang sekenario atau strategi pembelajaran , pengelolaan kelas, merancang prosedur dan alat evaluasi.
c.         Keterampilan Mengajar di kelas meliputi kemampuan  :
1)        Pengelolaan tugas rutin, fasilitas belajar dan waktu
2)        Penggunaan strategi pembelajaran.
3)        Kemampuan berkomunikasi dengan siswa.
4)        Penguasaan materi pembelajaran,
5)        kemampuan melakukan evaluasi proses dan hasil.
3.    Kegiatan Mengajar Mandiri
Kegiatan belajar mengajar mandiri merupakan kelanjutan dari latihan mengajar terbimbing. Pada dasarnya latihan mengajar mandiri sama dengan latihan mengajar terbimbing. Perbedaannya adalah pada latihan terbimbing tidak mengunakan Instrumen Penilaian Kemampuan Guru (IPKG). Sedangkan pada latihan mandiri menggunakan IPKG.
Setelah mahasiswa PPL terbiasa melakukan proses belajar mengajar melalui praktek proses belajar mengajar terbimbing, barulah di lanjutkan dengan praktek proses belajar mengajar mandiri. Dalam praktek ini mahasiswa dituntut sudah harus mampu menguasai keterampikan mengajar dan pengolahan kelas.
Adapun kelas yang digunakan sebagai tempat praktik mengajar mandiri adalah kelas I sampai V dengan mata pelajaran yang diajarkan yaitu matematika, PKn, IPS, IPA, Bahasa Indonesia. Praktik proses belajar mengajar mandiri ini menggunnkan sitem rolling kelas seperti praktek proses belajar mengajar terbimbing.
Selain praktek proses belajar mengajar, selama PPL juga ikut serta terlibat dalam berbagai kagiatan rutin yang ada di SDK Maubawa seperti:
a.    Upacara
b.    Senam pagi
c.    Kegiatan imtaq setiap hari jum’at dan kegiatan rutin lainnya
d.   Kegiatan hari ulang tahun guru PGRI
e.    Kegiatan memeriahkan hari Ulang Tahun Lombok Barat
4.    Ujian PPL
Sebagai evaluasi dilakukan juga ujian Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan pada bulan Mei. Ujian ini merupakan klimaks dari kegiatan PPL dan akan menjadi penentu bagi mahasiswa, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Intinya semua yang dilakukan selama PPL dievaluasi oleh guru pamong, kepala sekolah, dan dosen pembimbing.
Jadwal ujian praktek dilakukan dengan cara mengikuti jadwal yang sudah ditentukan oleh guru pamong yang materinya disetujui guru kelas. Adapun kelas yang dipakai untuk ujian yaitu kelas I, II, III, IV, dan V. Jadwal ujian yang diketahui oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Ujian praktek bagi mahasiswa S1 PGSD dilaksanakan satu kali dengan memilih bahan ujian Eksakta (Matematika, Sains) dan non Eksakta (bahasa Indonesia, IPS dan PKn).
D.      Program Kegiatan PPL dan Jadwal PPL
1.         Ekstrakurikuler
Program ekstrakurikuler adalah program yang dilaksanakan diluar jam pelajaran yang dimaksud untuk memperluas pengetahuan murid, menambah keterampilan, menyalurkan bakat dan minat. Ekstrakurikuler yang ada pada SDK Maubawa adalah:
1.    Kegiatan Pramuka.
Kegiatan ini dilakukan agar siswa memiliki moral, mental, dan budi pekerti yang tinggi dan taat beribadah, mempunyai pengetahuaan luas serta dapat berjiwa sebagai pemimpin.
2.    

b.   Faktor Penghambat
Setiap kegiatan yang dilakukan tentu tidak akan pernah luput dari hambatan dan rintangan. Demikian halnya dengan kegiatan Program  Pengalaman Lapangan (PPL) yang kami lakukan ini juga terdapat beberapa faktor penghambat antara lain:
1.    Perbedaan antara ilmu-ilmu atau teori-teori yang didapatkan dibangku kuliah dengan masalah yang ditemukan di sekolah.
2.    Adanya tugas mendadak yang diberikan oleh pihak sekolah.
3.    Terdapat beberapa siswa yang nakal dan sering mengganggu temannya sehingga mengganggu proses belajar mengajar.
c.    Faktor Pendukung
Rasa syukur yang tiada hentinya kami ungkapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelancaran pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan di SDK Maubawa. Kelancaran pelaksanaan PPL ini juga tidak lepas dari beberapa faktor pendukung, antara lain:
1. Ilmu-ilmu yang telah kami peroleh di bangku kuliah selama 7 semester menjadi bekal kami dalam pelaksanaan kegiatan PPL di SDK Maubawa.
2. Bapak Kepala Sekolah beserta semua Bapak Ibu Guru khususnya Guru Pamong yang selalu memberikan bimbingan kepada kami agar dapat menjadi guru yang profesional dan berahlak mulia serta tersedianya fasilitas yang cukup lengkap baik sumber belajar, media dan lainnya.
3. Keantusiasan siswa yang diajar oleh mahasiswa PPL menjadi motivasi belajar siswa dan hubungan yang harmonis antara mahasiswa dengan para siswa serta masyarakat disekitar lingkungan sekolah.


BAB V
HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA
3.1 Identifiasi Hambatan PPL
Dalam pelaksanaan PPL praktikan banyak menemui hambatan. Hambatan tesebut ada yang berasal dari siswa, lingkungan sekolah dan dari praktikan sendiri. Hambatan yang berasal dari siswa adalah sebagai berikut:
1)      motivasi dan semangat belajar yang dimiliki oleh siswa sangat minimal, sehingga minat siswa untuk lebih mengetahui apa yang belum mereka ketahui tidak ada.
2)      keadaan ekonomi keluarga yang sebagian besar merupakan keluarga tani membuat siswa kurang bersemangat untuk menimba ilmu, dan dorongan dari orang tua yang kurang juga membuat siswa menjadi malas untuk belajar.
Hambatan yang berikutnya yaitu yang berasal dari lingkungan sekolah. Hambatan yang berasal dari lingungan sekolah lebih ditekankan pada sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, misalnya buku panduan untuk siswa yang sangat minimal. Siswa hanya mengandalkan buku Modul yang materinya tidak lengkap. Dengan materi yang tidak lengkap ditambah minat belajar siswa yang kecil hal ini menjadi masalah yang besar, sehingga perlu dilakukan tindak lanjut. Hal lain yaitu mengenai prasarana pembelajaran misalkan media pembelajaran yang tidak  mendukung. Sekolah tidak memiliki media pembelajaran yang mendukung, walaupun sekolah sebenarnya mempunyai LCD tapi tidak bisa dimaksimalkan karena sekolah hanya mempunyai 1 buah LCD sedangkan kelasnya banyak.
Hambatan yang terakhir yaitu hambatan dari praktikan sendiri. Hambatan yang berasal dari praktikkan yaitu:
1.  Praktikan kurang bisa mengalokasikan waktu dengan baik;
2.  Praktikan sulit dalam hal penguasaan kelas;
3.  Suara praktikan yang kurang keras menjadi hambatan dalam menjelaskan materi kepada siswa;
4.  Kurang santainya praktikan dalam melakukan proses pembelajaran membuat siswa sulit untuk memahami apa yang telah dijelaskkan oleh praktikan.
3.2 Pemecahan Hambatan
Dari beberapa hambatan yang tersebut diatas maka praktikan mencari solusi dan pemecahannya. Adapun pemecahan yang dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut:
1)      Untuk memecahkan hambatan yang berasal dari siswa praktikan selalu memberikan motivasi-motivasi yang bisa mengangkat semangat belajar siswa, misalkan dengan mengatakan bahwa siswa di SDK Maubawa tingkat kepandaiannya sama dengan siswa di MIS Darussalam Maumbawa, hanya saja yang membedakan adalah ketekunannya dalam belajar. Dengan pemberian motivasi - motivasi semacam itu bisa membuat siswa-siswa sedikit berubah dan mulai antusias dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas.
2)      Pemecahan hambatan yang berasal dari lingkungan sekolah, untuk masalah buku panduan praktikan menberikan materi dengan menggunakan buku panduan yang lebih lengkap, sehingga siswa memiliki materi yang lebih dari pada yang ada di Modul. Sedangkan mengenai media pembelajaran praktikan berusaha dengan memaksimalkan media power point, dengan menggunakan media power point ini siswa bisa lebih paham dan tertarik dengan apa yang dijelaskan oleh guru praktikan.
3)      Sedangkan pemecahan hambatan yang berasal dari praktikan sendiri yaitu:
Ø  Praktikan lebih merinci lagi waktu yang diperlukan tiap langkah dalam proses pembelajaran yang sudah tercantum dalam RPP;
Ø  Penguasaan kelas dapat diatasi dengan menggunakan model-model pembelajaran aktif sehingga siswa harus benar-benar bisa paham dengan materi yang dipelajari;
Ø  Untuk mengatasi kurang santainya praktikan dalam mengajar, praktikan berusaha menguasai kelas terlebih dahulu setelah itu praktikan hanya mengikuti langkah-langkah yang sudah tertuang di dalam RPP. 
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari keseluruhan rangkaian kegiatan PPL yang kami lakukan yaitu dari proses praktek proses belajar mengajar terbimbing, mandiri, dan ke tahap ujian, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1.         Kegiatan belajar mengajar terbimbing, latihan mandiri, dan pelaksanaan ujian berjalan dengan cukup baik dan kondusif sehingga kami selaku mahasiswa PPL dapat menyelesaikan dan mengakhiri rangkaian kegiatan tersebut dengan mengadakan perpisahan antara mahasiswa PPL dengan segenap keluarga besar SDK Maubawa.
2.         Melalui PPL ini, kami dapat:
a.       Memperoleh keterampilan dalam menyajikan materi pelajaran dengan teknik dan metode yang tepat, benar, dan efektif dalam mengelola kelas (class management).
b.      Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan kegiatan pendidikan di sekolah dasar sebagai pelengkap dari ilmu pengetahuan yang di peroleh di bangku kuliah, seperti; struktur organisasi sekolah/kelas beserta tugas-tugasnya, macam-macam perangkat pembelajaran yang wajib di buat oleh guru atau mahasiswa PPL beserta cara membuatnya, metode dan teknik yang tepat untuk mengajarkan suatu materi pelajaran, dan teori tentang cara megajar yang benar dan efektif.
c.       Memiliki mental yang kuat untuk berani tampil mengajar di kelas dan bersosialisasi dengan siswa, guru, staf tata usaha, dan kepala sekolah.
d.      Memiliki kepribadian, sikap, dan tingkah laku seorang guru.
e.       Menerapkan teori-teori keguruan dan ilmu pendidikan yang kami peroleh selama di bangkau kuliah pada situasi yang real pada SDK Maubawa.
f.       Berlatih memberikan bimbingan terhadap anak yang mengalami kesuliatan belajar.
g.      Mengembangkan kreatifitas sebagai seorang guru yang ingin profesional dan berakhlak mulia.
h.      Ikut terlibat aktif di sekolah secara menyeluruh (holistic).
3.         Hal-hal yang harus di lakukan guru jika ingin tujuan pengajaran yang ditulis di Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercapai adalah:
a.       Mengetahui kemampuan siswanya dalam menangkap pelajaran. Dalam arti tidak membuat tujuan pengajaran yang lebih tinggi dari kemampuan siswa
b.      Harus tanggap melihat mimik wajah dan tingkah laku siswa selama menyampaikan materi pengajaran baru. Mimik wajah dan tingkah laku tersebut bisa menjadi tanda mereka tidak mengerti penjelasan guru.
c.       Melakukan test formatif untuk mengetahui bagian pengajaran mana yang belum atau sudah di mengerti. Guru harus mengulang penjelasan secara lebih sederhana jika siswa yang sudah mengerti kurang dari 70% dari seluruh siswa di kelas tersebut.
d.      Guru harus selalu berusaha mengembangkan diri atau meningkatkan prestasinya dari kegiatan-kegiatan mengajar sebelumnya.
B.       Saran dan Kesan
1.    Saran
a.    Terhadap Lembaga penyelenggara
         Kepada Lembaga PGSD Undana Kupang untuk kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)  yang berikutnya akan lebih efektif  jika kegiatan PPL dilaksanakan pada awal tahun pelajaran baru di sekolah, sehingga kegiatan PPL tidak terganggu oleh kegiatan-kegiatan sekolah seperti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah.
         Penjelasan tentang kurikulum diharapkan lebih maksimal, agar  pemahaman mahasiswa terhadap kurikulum di sekolah praktik tidak terjadi perbedaan yang akan mempersulit mahasiswa.
b.    Terhadap Pihak Sekolah
         Kepada SDK Maubawa terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam bidang akademik maupun non akademik agar mampu bersaing dengan sekolah lain pada tingkat Kabupaten, Propinsi, bahkan tingkat Nasional. Sehingga SDK Maubawa yang sudah  membanggakan dengan prestasi selama ini akan semakin membanggakan kedepannya.
c.    Terhadap Guru Pembimbing (Pamong)
         Kepada Bapak/Ibu dewan guru SDK Maubawa yang telah ikhlas membimbing kami dengan segala kekurangan dan kemampuan kami selama ini tiada kata yang dapat kami ucapkan selain terimakasih atas bimbingan dan arahannya. Terus berusaha untuk meningkatkan profesionalisme dalam mendidik, mengajar, dan membimbing siswa dan mahasiswa peserta PPL sehingga bisa mencetak generasi yang unggul dalam keilmuan dan santun dalam pergaulan.
d.   Terhadap Peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Ø  Pelaksanaan praktik hendaknya dilakukan dengan penuh kesungguhan  dan keikhlasan agar praktikan mendapatkan pengalaman yang maksimal.
Ø  Praktikan benar-benar menerapkan praktik lapangan selama waktu yang ditentukan, karena merupakan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan.
Ø  Praktikan harus selalu menjaga sikap dan menjaga nama baik almamater yang disandang selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).



1.      Kesan
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami nikmat kesehatan sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan PPL ini dengan lancar.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Bapak/Ibu Guru khususnya guru pamong kami, serta pegawai SDK Maubawa yang telah memberikan kami kesempatan dalam melaksanakan program PPL di sekolah ini. Dan terima kasih juga atas bimbingan dan arahan yang telah Bapak Ibu berikan kepada kami selama kami menjalankan tugas ini.
Tak lupa pula kepada para siswa siswi SDK Maubawa yang begitu ramah dan antusias menerima kehadiran kami. Kami merasa bangga dan terharu karena diberikan kesempatan untuk mengamalkan ilmu yang telah kami terima di bangku kuliah. Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami untuk mempersiapkan diri kedepannya.

Tidak ada komentar: