Kamis, 19 April 2018

Rasa Tak Pernah Bohong








Karena rasa tak pernah bohong, yang sutuju angkat tangan. Rasa itu adanya dilidah dan di hati, Eits….. tunggu dulu tapi ini bukan iklan rasa macam yang di tipi-tipi itu lho ya. Kalau begitu sok atuh, monggo dibaca ulasan yang satu ini J selamat membaca

Begitu masuk wilayah hati
Segala sesuatu sukar di prediksi
Hati hati
Percayakan pada kata hati
Kadang hati dan mulut beda misi
Mulut bilang iya
Padahal Hati bilang tidak
Pusing kaan..??
Percaya hati aja ya
Karena kata hati tak pernah bohong

Rasa itu lekat kaitannya dengan hati, hati yang jujur seperti muri tetes embun pada pagi yang bersahaja. Alloh menciptakan manusia dengan seperangkat alat yang pada dasarnya memiliki kejujuran, sangat jujur malah, tapi kita manusia kadang tak sengaja, atau lebih parahnya justru menciderai kejujuran yang sejatinya telah ada. Ketika sebuah nilai kejujuran dari hati berbenturan dengan logika dari pikiran kita mulai tergoncang, apakah akan tetap memegangnya atau kita biarkan tergilas oleh keadaan ?

Saat logika tidak lagi bisa menerima, tetaplah yakin akan sayap pertologan Alloh.  Alloh segera menundukan jahatnya prasangka, meneduhkan resah, dan membuka tabir-tabir rahasia, jangan risau atas tunas-tunas masalah yang semerbak tak kunjung henti diantara indahnya cinta dan kehidupan ini. Saat logika tidak lagi bisa menerima, redam kegelisahannya dengan ketaatan, temui Rabb kita disana, lalu bangkit dan keluarlah, perhatikan kembali pagi yang tersenyumkepadamu, lalu tersenyumlah, perlihatkanlah seakan semuanya baik-baik saja. Jangan biarkan diri kita terhanyut, karena diantara keindahan sungai alam juga menciptakan air terjun yang akan melemparkan kita ke bebatuan, atau air akan terus menghanyutkan kita mengantarkan kita ke lautan yang tidak kita ketahui.

Ada sebuah telaga indah. Airnya sejuk, jernih dan tenang. Permukaannya berkilauan, bukan hanya karena memantulkan sinar rembulan, namun batu-batu pualam yang ada di dasarnya juga memancarkan cahaya. Kedamaian selalu meliputinya. Sayangnya, telaga itu tak mudah di jangkau. Ia terletak di tengah hutan lebat yang dipagari oleh semak berduri. Pepohonan tinggi dan binatang buas menghadang setiap langkah ke sana. Siapa pun yang mampu menemui dan mereguk keindahannya, raja rimba pun tunduk dan patuh padanya.

Telaga itu adalah hati nurani kita, yang senantiasa menyerukan ketentraman batin.  Kesejukan regukan airnya memberi makna pada hidup. Sedangkan rimba lebat penuh onak dan binatang buas adalah wujud dari pikiran, emosi, hawa nafsu dan persepsi indrawi yang selalu menghalangi jalan kita. Tanpa disadari ia pun dapat melukai diri kita sendiri.  Namun, bila kita telah menemukan suara hati nurani itu, maka kekuatan dan kedamaian melingkupi Itulah anugrah paling berharga yang harus kita pegang teguh dalam hidup ini. Berbahagialah saat hati itu lembut dan jagalah agar sinarnya memancarkan kebahagiaan keapada setiap wajah yang kita temui. Jangan biarkan keramahan kita terlindas oleh kemarahan nafsu dari pikiran kita sendiri. Ah..sungguh mempesona,karena pada dasarnya hati itu terlepas dari suka dan duka.

Kata hati adalah kekuatan yang dipercayakan oleh Alloh kepada manusia untuk menunjukkan jalan yang benar kepada mereka. Kata hati mengingatkan manusia akan setan yang ada di dalam jiwa mereka dan segala macam sikap serta tingkah laku yang tidak sesuai dengan Al-Qur`an. Kata hati mengilhami seseorang cara untuk menyenangkan Allah dan berbuat sesuai dengan ajaran Al-Qur`an. Apa pun kondisinya, seseorang yang mendengarkan suara hatinya akan dapat mencapai keikhlasan. Keikhlasan berarti kemampuan untuk memakai hati nurani seseorang seefektif mungkin. Ini juga berarti seseorang tidak boleh mengabaikan kata hatinya, bahkan di bawah pertentangan pengaruh luar atau nafsu rendahnya.

Karena alasan inilah, seseorang yang berharap untuk mendapatkan keikhlasan, pertama-tama ia harus menentukan apakah ia memakai hati nuraninya dengan baik atau tidak. Jika ia menekan kata hatinya terus-menerus, tidak mendengarkan suaranya, dan secara sengaja menuruti nafsu rendahnya, ia tidak memakai hati nuraninya sesuai dengan Al-Qur`an. Yang lebih penting lagi, seperti yang disebutkan di dalam Al-Qur`an, “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun ia mengemukakan alasan-alasannya,” (al-Qiyaamah [75]: 14-15) setiap manusia secara naluri mengetahui bahwa bisikan yang terdengar di telinganya adalah suara hati nuraninya dan juga alasan-alasan yang ia ajukan untuk mengabaikan suara tersebut.
Hati nurani adalah berkah dan karunia bagi kemanusiaan. Sebagaimana diungkapkan oleh Badiuzzaman Said Nursi, “Bahkan, jika pikiran terlena dan menolak hal itu, hati nurani tidak akan pernah melupakan Penciptanya. Bahkan, jika ia menafikan kesadarannya, hati nurani melihat-Nya, memikirkan-Nya, dan berjalan menuju Dia,” atau “... Sang Pencipta yang memiliki dua jendela dalam setiap hati nurani akan menyebabkan kecerdasan-Nya selalu dimanifestasikan dalam hati manusia.”  Hati nurani tidak pernah berada dalam ketidaksadaran, bahkan sewaktu orang tersebut tidak sadar. Hati nurani seseorang selalu tulus dan jujur, dan tidak pernah menuruti setan, bahkan bila orang tersebut mengikuti setan sekalipun. Singkatnya, seseorang secara disengaja ataupun tidak dapat melakukan kesalahan, tetapi hati nuraninya tidak pernah tersesat dari jalan yang lurus dan tidak pernah melakukan kesalahan.

Bagaimanapun juga, kemampuan seseorang untuk mendengarkan hati nuraninya bisa saja berkurang. Jika seseorang tidak memperhatikan suara hati nurani yang mengajaknya kepada jalan yang lurus dan ia terbiasa menekan suara itu, ia akan melemahkan pengaruh kata hatinya dan akan menyebabkan kemampuannya untuk mendengarkan kata hati itu menjadi tumpul. Meskipun kata hatinya memperingatkan akan seseorang dan mengajaknya untuk melakukan kebenaran, ia tidak lagi akan terpengaruh oleh kata hatinya. Orang yang demikian tidak lagi merasakan kepedihan hati nuraninya saat ia menghancurkan hukum-hukum Al-Qur`an. Ia bisa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keridhaan Allah dan mengikuti setan. Ia melakukan perbuatan yang tidak diperbolehkan Al-Qur`an tanpa perhatian sedikit pun.


Rasa tak percaya ini sedikit mulai terkikis oleh ketulusan hati sehingga perlahan ia berganti percaya diri, tetap optimis walau apapun terjadi nanti. Amin.
Demikian ulasanku semuga saj berkenan, dan janan lupa untuk mengikuti blog ini, terima kasih ya...
bye bye... wassalam...