Jumat, 03 Juli 2015

Kisah perjalanan para peminang bidadari bagian 8

VIII. ABU MU’AD AL QITRY

Beliau adalah seorang pemuda dari penduduk Qitr, lahir dari keluarga suku Qitriyah yang besar dan bepengaruh, beliau diberi hidayah oleh Allah melalui Jama’ah Tabligh. Kemudian beliau melakukan khuruj (keluar) ke Pakistan dalam rangka dakwah kepada Allah, dan ternyata benar beliau telah pergi ke negara tersebut.
Ketika beliau telah sampai di sana ternyata beliau hanya sendirian, lalu beliau mengalihkan programnya pergi ke Peshawar, dan beliau tinggal di sana. Kemudian beliau menyewa taksi dan berkata kepada sopirnya : “ Aku ingin bertemu orang arab “. maka sopir taksi itu berkata kepada : “ Naiklah aku tahu tempat orang arab “. benar beliau pun naik bersamanya dan pergi dengannya.
Ketika sampai di tujuan maka sopir taksi memberhentikan mobilnya di depan penjaga pintu gerbang rumah orang anshor arab dan rumah itu adalah tempat penerimaan tamu bagi mujahidin di sana. Salah seorang mujahidin arab menyambutnya dan menanyai keperluannya. Lalu beliau berkata: “ Aku datang untuk keluar fie sabilillah “. Maka teman mujahidin itu berkata kepadanya : “ Sungguh anda telah sampai. Inilah tempat untuk keluar fie sabilillah …..
Benar, beliau telah bergabung dengan para pemuda mujahidin dan mengadakan I’dad dan beliaupun ribath dan berjihad …..
Roman mukanya memancarkan ketenangan, dan perangainya begitu bersahaja – sehingga orang yang bertemu dengannya - senang kepadanya - dan ruhiyahnya yang sangat baik. Beliau berambut panjang dan indah, wajahnya tampan menawan, dan suaranya lirih dan pelan …..
Peperangan-peperangan di bumi Afghanistan telah usai dan beliau memutuskan untuk pulang kembali ke negaranya di Qitr.
Pada saat itu kaum muslimin membutuhkan pertolongan. Mereka datang dari negara Romawi Yaitu dari Bosnia Herzegofina akan tetapi beliau belum tergerak  juga untuk berangkat ke sana.
Ternyata benar, beliaupun akhirnya berangkat  - ke Bosnia – untuk menolong saudara-saudaranya di sana, dan sampailah beliau ke negara Bosnia Herzegofina lalu bergabung dengan para mujahidin arab di sana.
Pada saat itu Kroasia sedang merevolusi kaum muslimin di sana dan mengepung kaum muslimin yang lemah.
Sebagian orang arab ingin pergi ke daerah Mahroj untuk mendatangi pertemuan di sana,  dan mereka menyewa sebuah mobil kecil karena jumlah mereka hanya empat orang. Diantara mereka adalah Abu Mu’ad rohimahullah.
Ternyata sopir salah jalan dan mereka telah masuk di kawasan Kroasia, maka pada saat itu seorang polisi kroasia memberhentikan mereka. Ini merupakan pekerjaan rutin polisi di sana. Setiap kali memberhentikan - kendaraan - maka tak lepas dari memegang Pistol dan RPG. Kemudian mereka ditahan sebentar lalu diborgol dengan rantai, lalu mereka digelendeng menuju Penjara. Ternyata disana sudah ada empat mujahidin yang telah ditahan sebelumnya. Mereka mendekam di dalam penjara kira-kira sudah empat bulan lamanya, didalamnya mereka merasakan berbagai macam kejadian dan ujian. 
Sesekali orang-orang Kroasia itu mengyiksa mereka di depan kaum muslimin – lainnya yang di tahan di dalam penjara -, komandannya datang kepada mujahidin yang ditahan dan meluapkan kemarahannya dengan memukuli mereka, hingga sebagian mereka ada yang mati karena saking beratnya siksaan yang dideritanya. Orang-orang Kroasia itu menyakiti mujahidin dengan berbagai macam cara yang mereka bisa, akan tetapi Allah mengokohkan hati dan pendirian para mujaidin.
Tiada hari yang mereka lalui kecuali ada kejadian yang menggelikan, dan Allah meringankan penderitaan mereka dengan itu. Dan benar Allah telah membersihkan hati dan jiwa mereka – dan kita tidak mensucikan seseorang atas Allah -.
Sungguh Abu Ali al Kuwaity disiksa dengan siksaan yang sangat dahsyat melebihi siksaan yang ditimpakan kepada teman-temannya yang lain, begitu juga dengan Abu Mu’ad dan Abu Sholih al Qithry, dan mereka semua telah dipilih oleh Allah disisi-Nya sebagai Syuhada’ insya Allah.
Diantara perbuatan bejat mereka terhadap mujahidin adalah, suatu malam mereka mengambil salah satu tahanan dari mujahidin, kemudian mereka mendudukkannya di depan televisi dan disetelkan Vidio, ditampilkan kepada mereka film Porno sementara moncong senjata berada di belakang saudara kita. Orang-orang Kroasia menekan mereka dan mengancam : “ Jika kami melihat kamu menundukkan pandangan maka akan kami habisi hidup kamu “. Ini bukan siksaan yang menyenangkan, karena sungguh orang-orang Kroasia telah mengetahui bahwa Islam mengharamkan perkara yang semacam ini.
Yang terpenting adalah bahwa singa Allah yang pemberani itu telah syahid insya Allah. Al Mu’taz billah al Mishri, beliau telah merancang beberapa masa lamanya untuk membebaskan mujahidin yang tertawan dengan cara membebaskan teman-temannya mujahidin yang ditawan oleh orang-orang Kroasia yang terlaknat. Dan benar berhasillah apa yang direncanakannya, beliau menyandra komandan Kroasia di tengah kota Bosnia kemudian ditukar dengan para mujahidin yang tertawan.
Kisah ini sangat terkenal dan telah dishoting di dalam kaset Vidio, namanya “ Bariqotu Amal “.
Allah telah menetapkan saudara kita Abu Mu’ad dan orang-orang yang bersamanya bisa bebas, maka bergembiralah mujahidin dengan bebasnya mereka, kemudian mereka bergabung lagi dengan para mujahidin dan kembali ke medan perang.
Setelah bebarapa masa para ikhwah dari Qitry memutuskan untuk keluar dari Bosnia untuk kembali ke Qitr melalui jalan Bandara Sarajevo. Para mujahidin Qitry ini meninggalkan beberapa pemuda mujahid, mereka adalah Abu mu’ad Al Qitry, Abu Sholih dan Abu Abdullah al Qitry, lalu mereka pergi menuju Sarajevo.
Pada waktu itu Sarajevo terkepung oleh Serbia dan jalan yang bisa dilalui adalah melalui jalan Gunung Al Multawiyyah. Akhirnya mereka pun sampai di Bandara Sarajevo dan menyerahkan berkas perjalanan mereka. Mereka berkata : “ Kami akan kembali untuk bersama-sama lagi dalam peperangan yang akan datang dari Sarajevo sebelum dua hari atau tiga hari perjalanan kami “. Dan benar mereka telah kembali pada saat peperangan tiba, kemudian mereka pulang lagi ke Sarejevo.
Mereka sampai disebuah desa yang bernama Bazaritish. Salah satu pemimpin desa itu mendapati mereka berbahasa arab, maka pemimpin itu pun memuliakan mereka dan berkata kepada mereka : “ Saya akan antar kalian ke Sarajevo dan akan saya tunjukkan kalian jalannya “. Kemudian mereka mengendari mobil. Pemimpin desa itu berkata : “ Maaf izinkanlah aku kembali untuk berpamitan kepada anak-anakku “. Maka kembalilah mereka bersama pemimpin itu, kemudian pemimpin itu masuk rumah dan pamitan kepada anak-anaknya, dan beliau berwasiat kepada istrinya yang sholihah dan juga kepada anak-anaknya yang baik. Kemudian pemimpin itu mengantarkan ke Qitr dan menunjukkan jalan kepada mereka.
Salah satu komandan Bosnia “ Kamina “ – dia adalah seorang Komunis – membunuh mereka semua ketika mereka berada di perjalanan. Kemudian dia meletakkan khomr disamping mereka dan difoto, lalu gambar itu dikirimkan ke sebuah surat kabar dan ia berkata : “ Mereka telah datang dalam kondisi mabuk dan mereka masuk ke Serbia lalu mereka di bunuh oleh orang-orang Serbia “.
Melihat hal tersebut berdirilah seorang istri orang Bosnia lalu mengumpulkan manusia dan para masul – pemimpin – di sana, dan perempuan itu memuji Allah atasnya.
Wanita tersebut membersihkan nama baik suaminya dan orang yang bersamanya dari fitnah ini dan ia ajak orang-orang Bosnia untuk menuntut balas suaminya dan para mujahidin dari perbuatan – bejat - komandan itu.
Semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada ketiga mujahid itu dan ditempatkan di dalam Jannah-Nya.
Ya Allah ! Terimalah mereka ……………………