VIII. ABU
MU’AD AL QITRY
Beliau adalah seorang pemuda dari
penduduk Qitr, lahir dari keluarga suku Qitriyah yang besar dan bepengaruh,
beliau diberi hidayah oleh Allah melalui Jama’ah Tabligh. Kemudian beliau
melakukan khuruj (keluar) ke Pakistan dalam rangka dakwah kepada Allah, dan
ternyata benar beliau telah pergi ke negara tersebut.
Ketika beliau telah sampai di sana ternyata
beliau hanya sendirian, lalu beliau mengalihkan programnya pergi ke Peshawar,
dan beliau tinggal di sana. Kemudian beliau menyewa taksi dan berkata kepada
sopirnya : “ Aku ingin bertemu orang arab “. maka sopir taksi itu
berkata kepada : “ Naiklah aku tahu tempat orang arab “. benar beliau
pun naik bersamanya dan pergi dengannya.
Ketika sampai di tujuan maka sopir taksi
memberhentikan mobilnya di depan penjaga pintu gerbang rumah orang anshor arab
dan rumah itu adalah tempat penerimaan tamu bagi mujahidin di sana. Salah
seorang mujahidin arab menyambutnya dan menanyai keperluannya. Lalu beliau
berkata: “ Aku datang untuk keluar fie sabilillah “. Maka teman
mujahidin itu berkata kepadanya : “ Sungguh anda telah sampai. Inilah tempat
untuk keluar fie sabilillah …..
Benar, beliau telah bergabung dengan para
pemuda mujahidin dan mengadakan I’dad dan beliaupun ribath dan berjihad …..
Roman mukanya memancarkan ketenangan, dan perangainya
begitu bersahaja – sehingga orang yang bertemu dengannya - senang kepadanya -
dan ruhiyahnya yang sangat baik. Beliau berambut panjang dan indah, wajahnya
tampan menawan, dan suaranya lirih dan pelan …..
Peperangan-peperangan di bumi Afghanistan telah
usai dan beliau memutuskan untuk pulang kembali ke negaranya di Qitr.
Pada saat itu kaum muslimin membutuhkan
pertolongan. Mereka datang dari negara Romawi Yaitu dari Bosnia Herzegofina
akan tetapi beliau belum tergerak juga
untuk berangkat ke sana.
Ternyata benar, beliaupun akhirnya
berangkat - ke Bosnia – untuk menolong
saudara-saudaranya di sana, dan sampailah beliau ke negara Bosnia Herzegofina
lalu bergabung dengan para mujahidin arab di sana.
Pada saat itu Kroasia sedang merevolusi kaum
muslimin di sana dan mengepung kaum muslimin yang lemah.
Sebagian orang arab ingin pergi ke daerah
Mahroj untuk mendatangi pertemuan di sana,
dan mereka menyewa sebuah mobil kecil karena jumlah mereka hanya empat
orang. Diantara mereka adalah Abu Mu’ad rohimahullah.
Ternyata sopir salah jalan dan mereka telah
masuk di kawasan Kroasia, maka pada saat itu seorang polisi kroasia
memberhentikan mereka. Ini merupakan pekerjaan rutin polisi di sana. Setiap
kali memberhentikan - kendaraan - maka tak lepas dari memegang Pistol dan RPG.
Kemudian mereka ditahan sebentar lalu diborgol dengan rantai, lalu mereka
digelendeng menuju Penjara. Ternyata disana sudah ada empat mujahidin yang
telah ditahan sebelumnya. Mereka mendekam di dalam penjara kira-kira sudah
empat bulan lamanya, didalamnya mereka merasakan berbagai macam kejadian dan
ujian.
Sesekali orang-orang Kroasia itu mengyiksa
mereka di depan kaum muslimin – lainnya yang di tahan di dalam penjara -,
komandannya datang kepada mujahidin yang ditahan dan meluapkan kemarahannya
dengan memukuli mereka, hingga sebagian mereka ada yang mati karena saking
beratnya siksaan yang dideritanya. Orang-orang Kroasia itu menyakiti mujahidin
dengan berbagai macam cara yang mereka bisa, akan tetapi Allah mengokohkan hati
dan pendirian para mujaidin.
Tiada hari yang mereka lalui kecuali ada
kejadian yang menggelikan, dan Allah meringankan penderitaan mereka dengan itu.
Dan benar Allah telah membersihkan hati dan jiwa mereka – dan kita tidak
mensucikan seseorang atas Allah -.
Sungguh Abu Ali al Kuwaity disiksa dengan
siksaan yang sangat dahsyat melebihi siksaan yang ditimpakan kepada
teman-temannya yang lain, begitu juga dengan Abu Mu’ad dan Abu Sholih al
Qithry, dan mereka semua telah dipilih oleh Allah disisi-Nya sebagai Syuhada’
insya Allah.
Diantara perbuatan bejat mereka terhadap
mujahidin adalah, suatu malam mereka mengambil salah satu tahanan dari
mujahidin, kemudian mereka mendudukkannya di depan televisi dan disetelkan
Vidio, ditampilkan kepada mereka film Porno sementara moncong senjata berada di
belakang saudara kita. Orang-orang Kroasia menekan mereka dan mengancam : “
Jika kami melihat kamu menundukkan pandangan maka akan kami habisi hidup kamu
“. Ini bukan siksaan yang menyenangkan, karena sungguh orang-orang Kroasia
telah mengetahui bahwa Islam mengharamkan perkara yang semacam ini.
Yang terpenting adalah bahwa singa Allah yang
pemberani itu telah syahid insya Allah. Al Mu’taz billah al Mishri, beliau
telah merancang beberapa masa lamanya untuk membebaskan mujahidin yang tertawan
dengan cara membebaskan teman-temannya mujahidin yang ditawan oleh orang-orang
Kroasia yang terlaknat. Dan benar berhasillah apa yang direncanakannya, beliau
menyandra komandan Kroasia di tengah kota Bosnia kemudian ditukar dengan para
mujahidin yang tertawan.
Kisah ini sangat terkenal dan telah dishoting
di dalam kaset Vidio, namanya “ Bariqotu Amal “.
Allah telah menetapkan saudara kita Abu Mu’ad
dan orang-orang yang bersamanya bisa bebas, maka bergembiralah mujahidin dengan
bebasnya mereka, kemudian mereka bergabung lagi dengan para mujahidin dan
kembali ke medan perang.
Setelah bebarapa masa para ikhwah dari Qitry
memutuskan untuk keluar dari Bosnia untuk kembali ke Qitr melalui jalan Bandara
Sarajevo. Para mujahidin Qitry ini meninggalkan beberapa pemuda mujahid, mereka
adalah Abu mu’ad Al Qitry, Abu Sholih dan Abu Abdullah al Qitry, lalu mereka
pergi menuju Sarajevo.
Pada waktu itu Sarajevo terkepung oleh Serbia
dan jalan yang bisa dilalui adalah melalui jalan Gunung Al Multawiyyah.
Akhirnya mereka pun sampai di Bandara Sarajevo dan menyerahkan berkas
perjalanan mereka. Mereka berkata : “ Kami akan kembali untuk bersama-sama
lagi dalam peperangan yang akan datang dari Sarajevo sebelum dua hari atau tiga
hari perjalanan kami “. Dan benar mereka telah kembali pada saat peperangan
tiba, kemudian mereka pulang lagi ke Sarejevo.
Mereka sampai disebuah desa yang bernama
Bazaritish. Salah satu pemimpin desa itu mendapati mereka berbahasa arab, maka
pemimpin itu pun memuliakan mereka dan berkata kepada mereka : “ Saya akan
antar kalian ke Sarajevo dan akan saya tunjukkan kalian jalannya “.
Kemudian mereka mengendari mobil. Pemimpin desa itu berkata : “ Maaf
izinkanlah aku kembali untuk berpamitan kepada anak-anakku “. Maka
kembalilah mereka bersama pemimpin itu, kemudian pemimpin itu masuk rumah dan
pamitan kepada anak-anaknya, dan beliau berwasiat kepada istrinya yang sholihah
dan juga kepada anak-anaknya yang baik. Kemudian pemimpin itu mengantarkan ke
Qitr dan menunjukkan jalan kepada mereka.
Salah satu komandan Bosnia “ Kamina “ –
dia adalah seorang Komunis – membunuh mereka semua ketika mereka berada di
perjalanan. Kemudian dia meletakkan khomr disamping mereka dan difoto, lalu
gambar itu dikirimkan ke sebuah surat kabar dan ia berkata : “ Mereka telah
datang dalam kondisi mabuk dan mereka masuk ke Serbia lalu mereka di bunuh oleh
orang-orang Serbia “.
Melihat hal tersebut berdirilah seorang istri
orang Bosnia lalu mengumpulkan manusia dan para masul – pemimpin – di sana, dan
perempuan itu memuji Allah atasnya.
Wanita tersebut membersihkan nama baik suaminya
dan orang yang bersamanya dari fitnah ini dan ia ajak orang-orang Bosnia untuk
menuntut balas suaminya dan para mujahidin dari perbuatan – bejat - komandan
itu.
Semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada ketiga
mujahid itu dan ditempatkan di dalam Jannah-Nya.
Ya Allah ! Terimalah mereka ……………………