VII.
ABU MARYAM AL AFGHONI
Abu Maryam Al Afghoni ………… kedua orang tuanya telah hijrah ke Almania
dari Afghanistan, lalu tumbuhlah beliau di negara yang suka bermewah-mewah
……… yang penuh dengan kema’siyatan dan
fitnah ………. Akan tetapi kedua orang tuanya orang yang teguh menjaga Diennya ……
atas kemulian kedua orang-tuanya dan asuhan keduanya di negeri barat ini !!!
Abu Maryam rohimahullah tumbuh di dalam
keluarga yang teguh dengan agamanya ……..
dan beliau dibina dalam asuhan kedua orang-tuanya dengan pendidikan
Islamy…..
Beliau mendengar kisah ujian yang dialami
saudara-saudaranya di Afghanistan ….. padahal Afghanistan adalah negeri
kelahirannya ….. dan tidaklah yang terjadi disana kecuali banyak tanda-tanda
kebesaran Allah dan karomah-karomah…..
Maka Abu Maryam
minta ijin kepada kedua orang-tuanya untuk berangkat ke Afghanistan ….. maka
kedua orang-tuanya merestuinya setelah beliau bersikeras untuk tetap berangkat
ke Afghanistan …..
Benar ….. beliau berangkat dalam rangka
menolong saudara-saudaranya di Afghanistan …… beliau ribath, berjihad dan
tinggal di sana dalam tempo waktu yang lama, beliau mengawali kegiatan-kegiatan
jihad yang menggetarkan di sana …..
Menanglah Kabul ….. kemudian beliau pulang
kepada kedua orang-tuanya di Almania ….. dan beliau melakukan birrul walidain
kepada keduanya ….. dan beliau mempersunting seorang gadis Almania yang baru
saja masuk Islam, akan tetapi wanita tersebut demi Allah mempunyai sejarah
hidup yang baik seperti para shahabiyah rodhiyallahu ‘anhunna…..
Ketika ia sudah masuk Islam, ia bagaikan nyala
api yang berkobar dalam menuntut ilmu dan berdakwah kepada Dien Islam….. dan
jadilah wanita itu kenikmatan yang indah bagi Abu Maryam setelah Allah Ta’ala
atas keteguhannya atas Diennya …..
Abu maryam menumbuhkan halaqoh-halaqoh (kajian)
ilmiah …… dan menghafal Al Qur’an Al Karim ….. dan membuat kegiatan dakwah …..
beliau bagaikan nyala api yang dapat menerangi kaum muslimin di Almania dalam
mengajarkan kebaikan dan Dien …..
Ketika sampai kepada pendengaran beliau habar
yang terjadi pada saudara-saudara beliau di Bosnia Herzegofina ….. tergeraklah
kemuliaan seorang muslim lagi mujahid. Lalu beliau meminta restu kepada kedua
orang-tuanya untuk berjihad yang kedua kalinya….. akan tetapi kedua
orang-tuanya menolak dengan keras …..
Istrinya yang asli orang Almania berusaha
menenangkan perasaan kedua orang tua baliau untuk mengijinkan berangkat
berjihad, dan ia menghiba kepada kedua orang-tua suaminya sampai keduanya
merestui keberangkatannya …..
Benar, meledaklah kegembiraannya, lalu beliau
mengajak temannya Abu Hudzaifah Al Afghoni rohimahullah untuk berangkat
berjihad bersamanya ….. lalu keduanya menyiapkan koper untuk bepergian dan
keduanya mengucapkan kata perpisahan pada keluarganya bahwa perpisahan ini
adalah yang terakhir ….. dan keduanya melemparkan pandangannya yang terakhir
kalinya kepada keluarganya …..
Keduanya telah sampai di Bosnia pada akhir
tahun 1412 H. dan keduanya bergabung dengan para mujahidin di tengah-tengah
kota Bosnia …..
Para mujahidin melakukan amaliah besar-besaran
di front Fisiko ….. dan ini adalah front yang terjadi di jalan menuju Sarajefo
….. dan para mujahidin pun menyiapkan persiapan yang matang pada amaliah yang
berat ini ….. sangat sulit kondisinya untuk mengadakan persiapan ….. dan masanya bertepatan pada musim dingin dan
pada saat lebatnya turun salju sampai beberapa meter tingginya …..
Para mujahidin meminta pertolongan kepada Allah
pada peperangan itu dan mereka mengadakan persiapan yang kuat dan mereka saling
mengadakan Bai’atul Maut “ Sumpah Mati “…..
Strategi yang dilakukan dalam peperangan ini
adalah para mujahidin maju ke barisan Serbia dan mematahkan barisan mereka
serta mengepung kota Ilyas yang strategis ….. dan daerah itu letaknya jauh dari
Sarajefo dalam beberapa kilo meter jaraknya untuk memudahkan mereka sampai
disana setelah memenangkan perbatasan Sarajefo yang telah terkepung …..
Dimulailah peperangan itu dan bergemalah suara
takbir dan tahlil ….. dan bercampurlah antara salju yang putih dengan darah
yang merah …..
Para mujahidin mampu menerjang barisan Serbia
dan maju ke tengah kota Ilyas….. akan tetapi Allah telah membukakan –
kemenangkan – atas mereka daerah yang lebih besar dari pada yang mereka lakukan
…..
Kekuatan mujahidin terpecah diantara
Gunung daerah tersebut….. padahal pasukan Serbia mengenal sekali keberadaan
mujahidin….. maka pasukan serbia menghilangkan pelindung yang berada di
belakang mujahidin ….. dan terbunuhlah pasukan Serbia dalam jumlah yang sangat
banyak ….. tiba-tiba datanglah tembakan yang mengenai leher Abu Maryam dan
serpihan Bom yang membinasakan ….. maka terkaparlah Abu Maryam rohimahullah
bersimbah darah ….. hingga keluarlah ruhnya kepada Penciptanya …..
Sungguh ! Allah telah mengasihi Abu Maryam …..
Dan semoga Allah melimpahkan kebaikan kepada istri dan putrinya Maryam ……. Ya
Allah ! kabulkanlah ……………