Jumat, 03 Juli 2015

Kisah perjalanan para peminang bidadari bagian 7

VII. ABU MARYAM AL AFGHONI

Abu Maryam Al Afghoni ………… kedua orang tuanya telah hijrah ke Almania dari Afghanistan, lalu tumbuhlah beliau di negara yang suka bermewah-mewah ………  yang penuh dengan kema’siyatan dan fitnah ………. Akan tetapi kedua orang tuanya orang yang teguh menjaga Diennya …… atas kemulian kedua orang-tuanya dan asuhan keduanya di negeri barat ini !!!
Abu Maryam rohimahullah tumbuh di dalam keluarga yang teguh dengan agamanya ……..  dan beliau dibina dalam asuhan kedua orang-tuanya dengan pendidikan Islamy…..
Beliau mendengar kisah ujian yang dialami saudara-saudaranya di Afghanistan ….. padahal Afghanistan adalah negeri kelahirannya ….. dan tidaklah yang terjadi disana kecuali banyak tanda-tanda kebesaran Allah dan karomah-karomah…..
Maka Abu Maryam minta ijin kepada kedua orang-tuanya untuk berangkat ke Afghanistan ….. maka kedua orang-tuanya merestuinya setelah beliau bersikeras untuk tetap berangkat ke Afghanistan …..
Benar ….. beliau berangkat dalam rangka menolong saudara-saudaranya di Afghanistan …… beliau ribath, berjihad dan tinggal di sana dalam tempo waktu yang lama, beliau mengawali kegiatan-kegiatan jihad yang menggetarkan di sana …..
Menanglah Kabul ….. kemudian beliau pulang kepada kedua orang-tuanya di Almania ….. dan beliau melakukan birrul walidain kepada keduanya ….. dan beliau mempersunting seorang gadis Almania yang baru saja masuk Islam, akan tetapi wanita tersebut demi Allah mempunyai sejarah hidup yang baik seperti para shahabiyah rodhiyallahu ‘anhunna…..
Ketika ia sudah masuk Islam, ia bagaikan nyala api yang berkobar dalam menuntut ilmu dan berdakwah kepada Dien Islam….. dan jadilah wanita itu kenikmatan yang indah bagi Abu Maryam setelah Allah Ta’ala atas keteguhannya atas Diennya …..
Abu maryam menumbuhkan halaqoh-halaqoh (kajian) ilmiah …… dan menghafal Al Qur’an Al Karim ….. dan membuat kegiatan dakwah ….. beliau bagaikan nyala api yang dapat menerangi kaum muslimin di Almania dalam mengajarkan kebaikan dan Dien …..
Ketika sampai kepada pendengaran beliau habar yang terjadi pada saudara-saudara beliau di Bosnia Herzegofina ….. tergeraklah kemuliaan seorang muslim lagi mujahid. Lalu beliau meminta restu kepada kedua orang-tuanya untuk berjihad yang kedua kalinya….. akan tetapi kedua orang-tuanya menolak dengan keras …..
Istrinya yang asli orang Almania berusaha menenangkan perasaan kedua orang tua baliau untuk mengijinkan berangkat berjihad, dan ia menghiba kepada kedua orang-tua suaminya sampai keduanya merestui keberangkatannya …..
Benar, meledaklah kegembiraannya, lalu beliau mengajak temannya Abu Hudzaifah Al Afghoni rohimahullah untuk berangkat berjihad bersamanya ….. lalu keduanya menyiapkan koper untuk bepergian dan keduanya mengucapkan kata perpisahan pada keluarganya bahwa perpisahan ini adalah yang terakhir ….. dan keduanya melemparkan pandangannya yang terakhir kalinya kepada keluarganya …..
Keduanya telah sampai di Bosnia pada akhir tahun 1412 H. dan keduanya bergabung dengan para mujahidin di tengah-tengah kota Bosnia …..
Para mujahidin melakukan amaliah besar-besaran di front Fisiko ….. dan ini adalah front yang terjadi di jalan menuju Sarajefo ….. dan para mujahidin pun menyiapkan persiapan yang matang pada amaliah yang berat ini ….. sangat sulit kondisinya untuk mengadakan persiapan …..  dan masanya bertepatan pada musim dingin dan pada saat lebatnya turun salju sampai beberapa meter tingginya …..
Para mujahidin meminta pertolongan kepada Allah pada peperangan itu dan mereka mengadakan persiapan yang kuat dan mereka saling mengadakan Bai’atul Maut “ Sumpah Mati “…..
Strategi yang dilakukan dalam peperangan ini adalah para mujahidin maju ke barisan Serbia dan mematahkan barisan mereka serta mengepung kota Ilyas yang strategis ….. dan daerah itu letaknya jauh dari Sarajefo dalam beberapa kilo meter jaraknya untuk memudahkan mereka sampai disana setelah memenangkan perbatasan Sarajefo yang telah terkepung …..
Dimulailah peperangan itu dan bergemalah suara takbir dan tahlil ….. dan bercampurlah antara salju yang putih dengan darah yang merah …..
Para mujahidin mampu menerjang barisan Serbia dan maju ke tengah kota Ilyas….. akan tetapi Allah telah membukakan – kemenangkan – atas mereka daerah yang lebih besar dari pada yang mereka lakukan …..
Kekuatan mujahidin terpecah diantara Gunung daerah tersebut….. padahal pasukan Serbia mengenal sekali keberadaan mujahidin….. maka pasukan serbia menghilangkan pelindung yang berada di belakang mujahidin ….. dan terbunuhlah pasukan Serbia dalam jumlah yang sangat banyak ….. tiba-tiba datanglah tembakan yang mengenai leher Abu Maryam dan serpihan Bom yang membinasakan ….. maka terkaparlah Abu Maryam rohimahullah bersimbah darah ….. hingga keluarlah ruhnya kepada Penciptanya …..
Sungguh ! Allah telah mengasihi Abu Maryam ….. Dan semoga Allah melimpahkan kebaikan kepada istri dan putrinya Maryam ……. Ya Allah ! kabulkanlah ……………