Selasa, 21 Juli 2015

Muhammad Al-Fatih

 Dari Abdullah bin Amru Bin Ash:
"bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis,beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, "Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel)
(HR Ahmad)
 Dari judul pasti sudah pada tau siapa Muhammad Al-Fatih, siapa dia?? ya dia adalah penakluk Konstantinopel. Dan pasti sudah banyak artikel yang membahas tentang Muhammad Al-Fatih, disini hanya sebagai catatan agar ilmu yang kita dapat tidak hilang begitu saja,.
Kota Konstantinopel
Konstantinopel dipandang sebagai salah satu kota paling penting di dunia, didirikan pada 330 M oleh kaisar Byzantium, Constantine I. Kota ini menjadi tempat yang unik dan menawan di dunia, sampai-sampai ada yang mengatakan “Seandainya dunia ini menjadi satu kerajaan, tentulah Konstantinopel adalah kota yang paling layak sebagai ibu kotanya.” Sejak didirikannya pemerintahan Byzantium telah menjadikannya sebagai ibu kota pemerintahan. Dia merupakan salah satu kota terbesar dan terpenting di dunia kala itu. Ketika kaum muslimin berjihad melawan kekaisaran Byzantium, Konstantinopel memiliki aspek strategis khusus dalam pertarungan saat itu. Rasulullah telah memberi kabar gembira  dalam beberapa kali sabdanya, bahwa kota itu akan bisa ditaklukkan. Di antaranya adalah pada saat terjadi perang khandaq (Imam Ahmad dalam Musnadnya. 4/335).
rumeli hisari Sebuah benteng yang tak tergoyahkan setinggi  82 meter melanjutkan usaha buyutnya Sultan Bayazid I yang membangun Benteng Anadoluhisari. Anadolu Hisari dan Rumeli Hisari terletak berhadapan sehingga Muhamamad al-Fatih dapat mengontrol setiap kapal yang keluar dan masuk Konstantinopel. Sultan Muhammad II 1452 M dengan tinggi 82 meter, dengan 5000 pekerja selesai dalam waktu 4 bulan.
wall of Constantinople seperangkat benteng pertahananyang dibangun kaisar Constantine pada abad ke-3 dan menjadi saksi sejarah kebesaran kekaisaran Byzantium. the great turkish bombardPenyiapan First Supergun (Basilica Cannon)
Penaklukan Konstantinopel
Dari Abdullah bin Amru Bin Ash:"bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis,beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, "Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel).”(HR Ahmad)
“Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya”. (HR Ahmad)
Setelah terdengar sabda dari Rasulullah SAW, semua orang ingin berebut untuk menjadi panglima terbaik pada masanya, tetapi semuanya ga…gal. Dan menjadi penyemangat para Pejuang Islam untuk melakukan futuhat diantaranya:
ü  Abu Ayyub al-Anshari (44 H) pada masa Kekhalifahan Umayyah
ü  Maslamah bin Abdul Malik (98 H) masa Kekhalifahan Umayyah
ü  Khalifah Harun al-Rasyid (190 H) masa Kekhalifahan Abasiyyah
ü  Sultan Beyazid I (796 H) masa Kekhalifahan Utsmanityyah
ü  Sultan Muwrad II (824 H) masa Kekhalifahan Utsmaniyyah
Lalu dilanjutkan oleh anaknya yaitu Muhammad II atau yang lebih dikenal dengan Muhammad Al-Fatih. Sejak kecil Muhammad Al-Fatih  dididik dengan intensif oleh ulama pilihan, diantaranya Syaikh Aaq Syamsuddin, menguasai 7 bahasa ketika berumur 23 tahun, menjadi gubernur ibukota ketika berumur 21 tahun, semenjak baligh hingga meninggal tak pernah meninggalkan rawatib dan tahajjud. Sultan Muhammad Al-Fatih mengirim surat pada ayahnya (Murad II) yang pergi  beruzlah: Siapakah yang saat ini menjadi sultan saya atau ayah? Kalau ayahanda yang menjadi sultan, maka seharusnya seorang pemimpin berada di tengah rakyatnya dalam situasi seperti ini Kalau saya yang menjadi sultan, maka sebagai pemimpin, saya perintahkan ayahanda untuk datang kemari ikut membela rakyat.
Muhammad Al-Fatih membentuk Pasukan “Inkisaria” sekitar 7.000 pasukan elit dengan program pelatihan terpadu sejak kecil Pasukan Inkisaria dilatih fisik, akademis, strategi perang, ilmu ushul fiqh, dan semua disiplin ilmu lain setengah pasukan al-Fatih selalu melaksanakan tahajjud pada malam hari. Subhanallah….
Jum’at, 6 April 1453M Muhammad Al-fatih bersama gurunya Aad Syamsudin merencanakan penyerangan ke Byzantium dari berbagai penjuru benteng kota. Dengan berbekal pasukan dan meriam First Supergun (Basilica Cannon), dari arah selatan 400 kapal di bawah komando Muhammad al-Fatih mengepung Konstantinopel dari laut Marmara, dapat direpotkan hanya dengan 125 kapal Konstantinopel, dari arah utara beberapa kapal perang ditugaskan untuk menembus Konstantinopel melalui selat tanduk (The Golden Horn) terhalang oleh rantai besar yang tidak dapat di tembus, dari arah barat 250.000 total pasukan berikut supergun menyerang tembok Konstantinopel yang kokoh yang melebihi dugaan.
Berhari-hari hingga berminggu-minggu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah pasukan Constantine mampu mempertahankan celah tersebut dan dengan cepat menumpuk kembali hingga tertutup. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal. Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui selat Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah selat Golden Horn.
Pada tanggal 29 Mei 1453, setelah sehari istirahat perang Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian Army di lapis kedua dan terakhir pasukan Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan. Peperangan itu memakan waktu selama 54 hari.
Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Islam, Yahudi ataupun Kristen. Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada hari Selasa 27 Mei 1453 dan memasuki kota itu, Mehmed II turun dari kudanya dan bersujud syukur kepada Allah, lalu pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Hagia Sophia (Aya Sofia). Jumatnya langsung diubah menjadi masjid untuk salat Jumat.