Peradaban Yang Dibangun Pada Masanya
Selain terkenal sebagai jenderal perang dan
berhasil memperluas kekuasaan Utsmani melebihi sultan-sultan lainnya, Muhammad
al-Fatih juga dikenal sebagai seorang penyair. Ia memiliki diwan, kumpulan
syair yang ia buat sendiri.
Sultan Muhammad juga membangun lebih dari 300
masjid, 57 sekolah, dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah Utsmani.
Peninggalannya yang paling terkenal adalah Masjid Sultan Muhammad II dan Jami’
Abu Ayyub al-Anshari
Wafatnya Sang Penakluk
Pada bulan Rabiul Awal tahun 886 H/1481 M, Sultan
Muhammad al-Fatih pergi dari Istanbul untuk berjihad, padahal ia sedang dalam
kondisi tidak sehat. Di tengah perjalanan sakit yang ia derita kian parah dan
semakin berat ia rasakan. Dokter pun didatangkan untuk mengobatinya, namun
dokter dan obat tidak lagi bermanfaat bagi sang Sultan, ia pun wafat di tengah
pasukannya pada hari Kamis, tanggal 4 Rabiul Awal 886 H/3 Mei 1481 M. Saat itu
Sultan Muhammad berusia 52 tahun dan memerintah selama 31 tahun. Ada yang
mengatakan wafatnya Sultan Muhammad al-Fatih karena diracuni oleh dokter
pribadinya Ya’qub Basya, Allahu a’lam.
Tidak ada keterangan yang bisa dijadikan sandaran
kemana Sultan Muhammad II hendak membawa pasukannya. Ada yang mengatakan beliau
hendak menuju Itali untuk menaklukkan Roma ada juga yang mengatakan menuju
Prancis atau Spanyol.
Sebelum wafat, Muhammad al-Fatih mewasiatkan kepada
putra dan penerus tahtanya, Sultan Bayazid II agar senantiasa dekat dengan para
ulama, berbuat adil, tidak tertipu dengan harta, dan benar-benar menjaga agama
baik untuk pribadi, masyarakat, dan kerajaan.
Semoga Allah membalas jasa-jasamu wahai Sultan
Muhammad al-Fatih…
Sumber: islamstory.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar