Suku Mbojo berada di pulau Bima ini menyimpan kuliner yang sangat lezat. Salah satunya adalah sambal. Meski bukan menu utama, tak bisa dipungkiri sambal adalah teman makan yang sangat penting.
Seperti ditulis oleh mada di blog ini, berikut:
1. “Samba Kahuntu Kalo”
Biasanya Jantung Pisang dimanfaatkan sebagai sayuran tentu sudah biasa. Di suku Mbojo jantung pisang juga dimanfaatkan menjadi sambal yang super lezat.
Cara membuatnya: jantung pisang direbus lalu ditambahkan garam. Kemudian diiris kecil-kecil, lalu tambahkan bawang merah, tomat, udang, daun kemangi, cabai dan bahan lain. Terakhir tambahkan garam dan penyedap rasa.
Uniknya semua bahan yang telah dicampur itu ditambahkan santan. Rasanya, wow silakan dinikmati dengan ikan goreng atau panggang.
2. “Tutu Mangge”
Yang tak kalah unik adalah Sambal Colek Asam atau “Tutu Mangge". Seperti namanya, sambal ini hanya berbahan dasar asam. Buah asam yang dipakai adalah buah yang masih muda,yang bijinya belum ada.
“Tutu Mangge”, berarti asam tumbuk. Cara membuatnya yaitu dengan menumbuk beberapa buah asam dan garam sampai halus seperti pasta, lalu tambahkan cabai, daun kemangi, sedikit bawang merah dan penyedap rasa atau gula.
Ada juga yang menambahkan teri goreng. Diuleg sebentar lalu tambahkan sedikit air. Sambal siap dihidangkan bersama lalapan terong kecil, timun atau bersama udang rebon.
3. Saus Jeruk “Mbohi Dungga/Mbumbu Dungga”
Mbohi Dungga adalah saus yang berbahan dasar jeruk purut yang direbus. Sambal jenis ini pengerjaannya cukup sulit, butuh insting yang tajam untuk meraciknya. Namun ada beberapa wilayah yang terkenal sebagai pembuat sambal ini diantaranya Kecamatan Parado di Kabupaten Bima.
Rasa Mbohi Dungga ini perpaduan antara asam dan pedas. Cara membuatnya: rebus jeruk yang sudah dikupas, tambahkan bumbu lalu difermentasikan, jadinya Mbohi dungga berarti Jeruk hasil fermentasi.
4. Sambal Bawang Merah “Sia Dungga”
Secara harfiah, “Sia-Dungga” berarti “Garam-Jeruk”, karena rasa dari dua bahan ini yang menonjol maka Dou Mbojo (Orang Mbojo) menamakannya Sambal Sia Dungga.
Namun ada juga yang menyebutnya sambal Bawang Merah. Keunikan sambal merah di sini tidak berminyak. Cara membuatnya: iris tipis-tipis bawang merah dan kupas jeruk purutnya. Uleg garam dan cabai hingga halus lalu campurkan bawang dan jeruk.
5. Sambal Asin Pedas “Sia Saha”
Sambal ini meskipun sangat sederhana cara membuatnya namun sangat digemari orang Mbojo. Bahan yang diperlukan cuman cabe dan garam secukupnya. Biasanya Sia Saha juga dimakan dengan lalapan mangga muda yang dipotong-potong. Sambal ini juga dijadikan bumbu rujak, biasa dipasangkan dengan bahan rujak yang terasa asam.
6. Kuah Asam “Noro Mangge”
Sambal ini istimewa karena cara menyantapnya juga istimewa. Yaitu dengan mencelupkan lauk ke dalam kuah asam ini lalu airnya diseruput sedikit demi sedikit, mengikuti suap demi suap nasi. Itulah kenapa Ia dinamakan “noro-mangge”. Secara harfiah, artinya menjadi “seruput-asam”, maksutnya kuah asam yang diseruput.
Cara membuatnya: remas-remas asam “mangge rebe” dengan air hangat hingga airnya berwarna cokelat. Tambahkan hasil ulegan cabai, garam dan penyedap rasa atau sedikit gula ke dalam kuah asam tersebut. Setelah itu tambahkan juga daun kemangi dan ikan teri atau ikan asin.
Remas semuanya agar tercampur rata, lalu siap diseruput.
7. Saus Asam “Samba Mangge”
Saus berwarna cokelat ini mirip sambal petis, namun rasanya asam. Saus Asam ini dibuat dengan menguleg bahan-bahan; garam, cabai, bawang merah, kemangi dan Mangge Rebe sebagai bahan utama. Lalu tambahkan air secukupnya.Sambal siap disantap.