• This is slide 1 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 2 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 3 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 4 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 5 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.

Kartu ucapan Lebaran 1441 H 2020 M

Menyambut Idul Fitri 2020 atau 1 Syawal 1441 H, kita bisa silaturahmi ke kerabat dan keluarga.
Ada inspirasi dan ucapan selamat Idul Fitri 2020 1 Syawal 1441 H atau Ucapan Lebaran yang bisa dibagikan pada keluarga, teman, dan kerabat.
Ketika bertemu saudara, teman, atau orang yang dikenal, kita disunnahkan untuk mengucapkan
taqabbalallahu minna wa minkum.

Ucapan yang disampaikan saat Idul Fitri dan Idul Adha yang sesuai sunnah adalah sebagai berikut:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ










Terimakasih sudah mengunjungi blog ini, jangan lupa follow blog ini dengan mengklik tombol follow/ikuti sehingga mendapatkan info terbaru mengenai blog ini. (Ard)


Kisah pemilihan imam masjid

Dikisahkan di sebuah desa telah usai dilaksanakan pemilihan imam masjid. Yang terpilih adalah seorang alim, hafiz dan baik bacaan al qur'annya.

Seluruh penduduk desa begitu menghormati dan mencintai imam mereka. Untuk memuliakannya, setiap bulan Ramadhan tiba, secara bergiliran mereka mengundang nya untuk berbuka di rumah mereka.

Biasanya usai Maghrib imam akan datang, ahlul bait pun lalu menghidangkan hidangan terbaik untuk menjamunya dan memuliakannya. Selesai bersantap imam akan mendoakan ahlul bait baru kemudian ia pamit untuk kembali ke masjid.

Akhir Ramadhan tahun lalu seusai menjamu imam masjid, istri ahlul bait membenahi dan membersihkan ruang tamu rumahnya, ia terkejut karena tidak menemukan lembaran² uang yang tadi ia letak kan di lemari dekat meja di ruang tamunya. Ia mencari2 ke ruangan lain diseluruh rumah namun uang tetap tidak ditemukan.

Ketika suaminya pulang dari shalat tarawih, ia pun menyampaikan perihal kehilangan uang itu. Ia bertanya adakah suaminya mengambil uang yang ia taruh di lemari di samping meja . " Tidak ada " sahut suaminya pendek.

Karena tidak ada seorangpun yang memasuki rumah mereka selain imam, sedangkan anak mereka juga masih bayi usia 5 bulan, jadilah sang imam satu² nya tertuduh sebagai pencuri uang yang hilang itu.

Sang suami begitu murka, bagaimana mungkin seorang imam masjid yang alim lagi terpercaya mencuri uang yang jelas merupakan perbuatan tercela. Namun karena segan dan rasa tidak nyaman, pasangan suami istri ini memendam tuduhan terhadap si imam dan tidak mengungkapkannya. Hanya saja selama setahun mereka tidak mau bertemu dan menghindar bila hendak berpapasan dengannya.

Ramadhan tahun ini, pasangan suami istri ini beroleh giliran pertama dalam menjamu imam masjid mereka. Usai bersantap, sang istri yang sudah tidak tahan memendam praduga di dalam hatinya memberanikan diri bertanya pada imam perihal kehilangan uang dirumah mereka kala menjamunya Ramadhan yang lalu.
Yang ditanya menjawab : " benar , saya yang mengambilnya ".
Ahlul bait terkejut mendengar pengakuan ini. Mereka ingin meluapkan amarah namun urung sebab tak lama kemudian mereka mendengar sang imam terisak² menangis sambil berkata, " Kala kalian berdua merapikan sisa2 jamuan dan membawanya ke dapur, angin dari jendela yang terbuka meniup uang kertas itu hingga bertebaran di lantai, akupun memungut mengumpulkannya lalu ku taruh di dalam *kitab* yang aku yakini kalian pasti akan menemukannya".

Sang suami menyela : " dimana engkau taruh kitab itu ?".
Sambil menunjuk ke arah lemari sang imam berkata, "masih disana, dilemari yang sama".

Sang istri berdiri dan meraih *kitab ( al qur'an )* yang tergeletak di rak lemari, ia membukanya dan benar saja uang yang dicarinya selama setahun ini ada disana. 

Masih sesenggukan sang imam berkata lagi, "yang membuatku menangis ini bukan karena selama 365 hari ( setahun ) ini kalian tidak bertegur sapa dan berburuk sangka padaku, aku menangis sebab tidak menduga bahwa selama 365 hari ini kalian tidak pernah membuka kitab itu sama sekali" ...

Sekarang kedua suami istri itu yang lalu tertunduk memohon maaf sambil menangis .... 😭

Kisah Tukang Becak, Yang Merasa Dilayani Masjid Jokokaryan Dengan Baik, Bikin Ketua DKM Menangis Haru

🌏🕌🇲🇨 *Kisah Tukang Becak, Yang Merasa Dilayani Masjid Jokokaryan Dengan Baik,  Bikin Ketua DKM Menangis Haru* 🌸🍃

“Ustadz, saya mau infaq untuk masjid,” kata tukang becak itu sambil menyerahkan enam lembar uang kertas warna biru bergambar I Gusti Ngurah Rai.

“Kok banyak, Pak?” Sang Ustadz tahu, uang Rp 300.000 cukup banyak untuk seorang tukang becak.

“Ini uang BLT yang baru saya terima Ustadz,” jawab tukang becak, membuat mata Sang Ustadz berkaca-kaca.

“Sudah lama saya ingin menyumbang masjid ini Pak. Saya tiap hari mengayuh becak di daerah sini. Cukup jauh dari rumah. *Saya sangat memerlukan masjid untuk ganti baju, mandi dan sebagainya. Awalnya saya pernah ke masjid lain untuk mandi, tapi kemudian saya dimarahi. ‘Masjid ini bukan tempat mandi!’”*

*“Lalu saya datang ke masjid ini karena dengar dari teman, Masjid Jogokariyan sangat ramah untuk siapa saja. Dan saya membuktikannya. Saya mandi pagi dan siang hari tidak ada yang memarahi. Bahkan dipersilakan jika butuh sesuatu. Saya jadi suka dengan masjid dan suka sholat jamaah, Ustadz. Sejak saat itu saya sangat ingin berinfak untuk masjid ini jika punya uang. Dan alhamdulillah sekarang saya dapat BLT.”*

*Sang Ustadz tak kuasa menahan tangis karena haru.*

*Ibrah dari Kisah  Infaq Tukang Becak*

*Dari kisah infaq tukang becak ini, DKM atau Takmir Masjid perlu mengambil ibrah. Bahwa semestinya masjid itu melayani umat dan menjadi solusi. Dan ketika pelayanan masjid dirasakan oleh umat, mereka merasa memiliki, dan dengan ikhlas berinfaq kepada sesuatu yang mereka cintai.*

Ustadz Muhammad Jazir, Ketua DKM Masjid Jogokariyan yang menjadi saksi ketulusan tukang becak itu mengungkapkan, pada tahun 1999, infaq di Masjid Jogokariyan hanya mencapai Rp 8.640.000 setahun. 

Setelah pelayanannya diperbaiki, infaq meningkat menjadi Rp 43 juta setahun pada tahun 2000-an. 

Meningkat terus pada kurun 2006-2008 menjadi Rp 225 juta per tahun. Lalu Rp 354 juta pada 2010. 

Dan kini, untuk infaq buka puasa saja mencapai milyaran rupiah.

Kedua, kita semua juga bisa mengambil ibrah dari tukang becak. Yang sangat ingin berinfak. Ia menunggu-nunggu kapan punya uang untuk berinfak. 

Dan saat menerima BLT, ia menginfakkan semuanya.

Bisa jadi, tukang becak itu telah melampaui kebajikan kita karena ia menginfakkan uang yang sebenarnya sangat ia butuhkan.

 Uang yang sebenarnya sangat ia sukai ketika mendapatkannya.

Kisah infaq seperti ini hendaknya menguatkan kembali semangat kita untuk berinfaq. 

Yang dengannya kita bisa mencapai kebajikan yang sempurna. 

Yang dengannya kita mendapatkan cinta dan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Yang dengannya musibah tercegah dan bahagia hadir dalam jiwa. 

Dan dengannya semoga kita mendapatkan ridha-Nya dan dijadikan ahli surga. 

Inilah Pelajaran yang sangat berharga untuk dipetik dan diterapkan di masjid lain bahwa masjid harus melayani jamaahnya dengan baik dan ramah, dan menjadi solusi masalah yang dihadapi jamaah.

[Muchlisin BK/BersamaDakwah]