*Di antara pelajaran dari olimpiade Tokyo*
Suatu adegan terjadi dalam *final lompat tinggi putra di Olimpiade Tokyo*, beberapa hari kemarin.
*Atlit Italia, Gianmarco Tamberi* berhadapan dengan *Mutaz Essa Barshim dari Qatar* di final. Keduanya dalam final meraih lompotan dengan ketinggian yang sama, yaitu 2,37 meter. Pejabat Olimpiade memberikan tiga upaya pengulangan lompatan lagi untuk masing-masing dari mereka, tetapi mereka tetap sama tidak dapat mencapai lebih dari 2,37 meter.
Lalu disusulkan satu upaya lompatan lagi yg diberikan kepada keduanya, akan tetapi *Tampberi, atlit Italia, menarik diri dari upaya terakhir karena cedera kaki yang serius.* Saat semua penonton dan panitia menubggu giliran kesempatan pada Barshim, *tiba tiba Barshim atlit Qatar tsb*, yg akan melompat hanya untuk memastikan bahwa ia meraih emas pada lompatan terakhirnya tsb, bertanya kepada pejabat itu *"apakah emas dapat dibagi di antara kami berdua jika saya mundur dari upaya lompatan terakhir?"*
Petugas memeriksa dan mengkonfirmasi, kemudian menjawab, "ya bisa emas akan dibagi di antara kalian berdua, jika Barshim tidak juga melompat".
*Barshim kemudian tidak memikirkan apa pun, dan ia mengumumkan penarikan diri dari upaya lompatan terakhir.*
Melihat ini, atlit Italia *Tamberi berlari dan memeluk Barshim dan berteriak !*
Begitulah pelajaran berbagi terhadap orang lain yang sudah tidak berdaya, inilah pelajaran sportivitas, *tidak merasa senang di tengah orang lain celaka.* atau *tidak merasa senang dia atas penderitaan orang lain*
Nabi Muhammad SAW bersabda :
*“Apabila engkau bergembira melihat kesusahan yang menimpa saudaramu, maka Allah SWT akan mengasihi saudaramu dan akan memberikan cobaan kepadamu”* (HR. Muslim).
Nabi Muhammad SAW juga bersabda,
*“Barangsiapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah mengusahakan apa yang benar-benar dicita-citakannya,* dimana Ia harus beriman kepada Allah dan Hari Akhir. *Juga menggembirakan hati orang lain, sebagaimana Ia sendiri gembira apabila dibuat seperti itu”* (HR. Muslim).
Kadang untuk melakukan hal di atas harus mengorbankan apa yang menjadi harapan dan kecintaan seseorang, itulah amal yang berharga tinggi di sisi Allah, sebagaimana firman-Nya :
Mari kita simak video peristiwa yg dijelaskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Katorang samua Basudara