Senin, 28 Juli 2025

Perbedaan Dari Generasi Ke Generasi

 ‎Begini Perbedaan Generasi Baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha



‎Belakangan, kamu pasti tidak asing dengan istilah kaum milenial bukan? Sebetulnya, sebutan kaum milenial ditujukan untuk mereka generasi Y atau masyarakat yang lahir ketika teknologi sudah maju. Selain generasi Y, di tengah masyarakat juga sering beredar istilah mengenai generasi baby boomers, X, Z, dan Alpha. Jadi, apa perbedaan generasi baby boomers dengan yang lainnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, yuk!

‎Generasi Baby Boomers



‎Baby boomers merupakan sebutan bagi mereka yang lahir di antara tahun 1946-1964 atau usia sekitar 57-75 di tahun 2021.
‎Meski tak lagi berusia muda, namun menurut laporan Databoks Katadata, generasi ini banyak menduduki jabatan tertinggi dan memiliki pengaruh yang kuat di bidang budaya, politik, maupun ekonomi di dunia.
‎Secara umum, generasi baby boomers mempunyai karakteristik seperti:
  • ‎Kompetitif
  • Berorientasi pada pencapaian
  • ‎Berfokus pada karier
  • Punya kepercayaan diri yang tinggi
  • Serba bisa
  • Tidak suka dikritik
  • ‎Lebih suka mengkritik generasi muda akibat kurangnya komitmen dan etika kerja.
‎Baby boomers sering kali disebut sebagai generasi gila kerja. Meski begitu, semua kerja keras tersebut dilakukan semata-mata untuk membahagiakan keluarganya.

‎Generasi X


‎Generasi setelah baby boomers dikenal sebagai generasi X atau “Gen Bust”. Generasi X sendiri merupakan individu yang lahir di antara tahun 1965-1976. Dibesarkan oleh baby boomers menjadikan generasi X sebagai The Latchkey Kids, yaitu anak-anak yang merasa kesepian lantaran ditinggal orang tuanya bekerja.
‎Akibat kondisi di atas, generasi X biasanya tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, mengutamakan work-life balance, banyak akal, dan pandai beradaptasi. Sisi buruknya, generasi X kerap disebut sebagai individu yang skeptis karena tidak suka terlibat dalam kegiatan yang tidak menguntungkan.
‎Memiliki tujuan untuk membahagiakan diri sendiri sering kali menjadikan generasi X sebagai pribadi yang tidak segan dalam menunda pernikahan dan memiliki anak.

‎Generasi Y


‎Nah, buat seseorang yang lahir di tahun 1977-1994 itu berarti kamu termasuk generasi Y atau biasa disebut sebagai generasi milenial. Umumnya, generasi ini memiliki ambisi yang kuat untuk menguasai semua bidang. Mereka juga dikenal sebagai generasi yang dapat diandalkan dalam pemanfaatan teknologi alias tech-savvy.
‎Secara garis besar, generasi Y memiliki karakteristik seperti:
‎Punya rasa percaya diri tinggi dan ambisius. Itu sebabnya angkatan ini lebih mudah meraih kesuksesan di usia muda.
‎Dibandingkan generasi sebelumnya, kaum milenial lebih terbuka dalam menghadapi perubahan.
‎Hidup di zaman yang serba teknologi membuat kaum ini tidak bisa lepas dari penggunaan gawai. Segala hal nyaris dilakukan secara digital.
‎Kekurangan dari generasi ini adalah rentan terkena depresi dan stres juga cenderung sulit bergaul.

‎Generasi Z


‎Generasi Z adalah mereka yang lahir di tahun 1995-2012.  Tumbuh di lingkungan yang serba digital membuat generasi ini tumbuh menjadi pribadi dengan karakteristik yang beragam, baik dari sisi hubungan interpersonal maupun akademis.
‎Bicara lebih jauh mengenai karakteristik generasi Z, secara umum mereka memiliki ciri-ciri seperti:
  • ‎Melek teknologi sehingga dapat dengan mudah mengakses informasi yang diinginkan.
  • Dibandingkan generasi Y, generasi Z cenderung lebih mudah untuk bersosialisasi dengan orang lain.
  • ‎Terbukanya akses informasi membuat generasi ini lebih cepat belajar
  • Lebih menyukai bekerja di lingkungan yang memberikan ruang bagi mereka untuk bertumbuh, lebih kreatif, dan penuh tantangan. Salah satu jenis perusahaan yang diincar oleh generasi Z adalah start-up.

‎Generasi Alpha


‎Bagi individu yang lahir di atas tahun 2012 sampai 2025, mereka inilah yang disebut sebagai generasi Alpha. Mengingat generasi ini masih berada di usia anak-anak, maka karakteristik umumnya belum terlihat jelas. Diperkirakan generasi Alpha tak jauh berbeda dengan generasi Z yang sama-sama melek teknologi.
‎Karena saat ini teknologi semakin berkembang pesat, generasi Z memiliki peluang besar untuk sukses di industri digital dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Kemudahan dalam mengakses informasi dan komunikasi secara global juga membuat generasi Alpha memiliki kemampuan linguistik yang baik.

‎Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, seperti apa perbedaan generasi baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha? Kalau kamu termasuk generasi yang mana nih?

Rabu, 14 Mei 2025

Pentingnya Sholat Untuk Kemuliaan dan Kedekatan Kepada Allah Swt

gambar 3D Ai.com


Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki motivasi kuat untuk melaksanakan sholat adalah Umar bin Khattab ra. Sebelum menjadi Muslim, Umar dikenal sebagai seorang yang keras dan tidak toleran terhadap Islam. Namun, setelah mendengar ayat Al-Qur'an yang dibacakan oleh saudarinya, ia merasakan perubahan besar dalam dirinya.

Umar kemudian mendatangi Nabi Muhammad SAW dan menyatakan keimanannya. Sejak saat itu, ia menjadi salah satu sahabat Nabi yang paling setia dan giat melaksanakan sholat. Umar memiliki motivasi kuat untuk melaksanakan sholat karena ia percaya bahwa sholat adalah kewajiban yang diberikan oleh Allah SWT untuk membersihkan jiwa dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Dalam sebuah riwayat, Umar bin Khattab ra. pernah berkata, "Sesungguhnya kami dahulu adalah kaum yang paling hina, lalu Allah memberikan kemuliaan kepada kami dengan Islam. Maka jika kami mencari kemuliaan dengan selain Islam, niscaya Allah akan menjadikan kami hina kembali." Bagi Umar, sholat adalah salah satu cara untuk mempertahankan kemuliaan dan kedekatan dengan Allah SWT.

Dengan motivasi yang kuat ini, Umar menjadi contoh bagi banyak orang dalam melaksanakan sholat dengan khidmat dan penuh kesadaran. Ia menunjukkan bahwa sholat bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan sumber kekuatan dan kemuliaan bagi seorang Muslim.


sumber: https://web.whatsapp.com/


Senin, 28 April 2025

Kisah Sahabat Nabi yang Pemalu: Thalhah bin Ubaidillah

Kisah Sahabat Nabi yang Pemalu: Thalhah bin Ubaidillah

gambar dari 3D AI

Thalhah bin Ubaidillah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat pemalu. Ia memiliki sifat yang mulia dan akhlak yang baik. Meskipun kaya dan memiliki kedudukan tinggi di kalangan Quraisy, Thalhah tidak pernah sombong.

Thalhah dikenal sebagai seorang yang dermawan dan pemberani di medan perang. Namun, di balik keberaniannya, ia memiliki sifat pemalu yang luar biasa. Ia sering kali merasa malu untuk meminta sesuatu kepada Nabi Muhammad SAW, meskipun ia sangat menghormati dan mencintainya.

Suatu hari, Thalhah meminta izin kepada Nabi untuk pergi ke pasar untuk berdagang. Nabi memberinya doa dan restu. Thalhah kemudian menjadi salah satu pedagang yang sukses dan dermawan di Madinah.

Kisah Thalhah bin Ubaidillah mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki sifat pemalu yang positif, serta keberanian dan kedermawanan dalam beramal. Ia adalah contoh sahabat Nabi yang patut diteladani.

@bangflo84

@Ardianflo

Rabu, 16 April 2025

Bukan Sekedar Drama: Walid 'Bidaah' Adalah Cermin Bahaya Nyata

Bukan Sekedar Drama: Walid 'Bidaah' Adalah Cermin Bahaya Nyata

 "Pajamkan mata, Bayangkan muka Walid... !"

"Mau Tidur tapi takut nampak muka Walid, iiihh....!"

Begitulah kira-kira narasi kocak yang viral belakangan ini: seorang perempuan begitu takut tertidur hingga menempelkan selotip di kelopak matanya agar tetap melek. 

Lucu memang, tapi sekaligus tragis kalau kita pikirkan lebih dalam; betapa takutnya ia untuk kehilangan kendali, meski sesaat. 

Dan bicara tentang “kehilangan kendali”, viralnya drama Malaysia Walid membawa kita pada refleksi yang lebih serius: jangan sampai kita, terutama perempuan, tertidur oleh bujuk rayu sosok ‘alim’ yang ternyata bertopeng.

Sekilas, film berjudul 'Bidaah' dengan sosok viral 'Walid' mungkin tampak seperti drama Malaysia biasa; berisi konflik keluarga, cinta, dan agama. Namun di balik jalan ceritanya yang viral, terselip kenyataan pahit yang harus diwaspadai: hadirnya pria-pria bertopeng agama yang memanipulasi keimanan demi nafsu. 

Karakter 'Walid' bukan sekadar fiksi. Ia adalah representasi dari realitas sosial yang lebih luas di mana ‘kesalehan’ bisa disulap jadi alat untuk menjebak perempuan. 

Melalui ulasan ini, mari kita menyelami lebih dalam: mengapa sosok seperti 'Walid' bisa lahir, bagaimana modusnya bekerja, dan apa yang bisa dilakukan agar kita; terutama perempuan agar tidak menjadi korban berikutnya.

Dari Layar ke Dunia Nyata: Walid, Sosok yang Tak Lagi Fiksi

Drama Malaysia 'Bidaah' menjadi perbincangan hangat karena berani mengangkat sisi gelap dari penyalahgunaan agama. 

Tokoh utama pria dalam cerita itu adalah seseorang yang fasih bicara agama, aktif berdakwah, namun diam-diam menjadikan dalil sebagai alat untuk memperdaya dan memuaskan nafsu pribadinya.

Yang membuat miris, banyak penonton merasa relate. Sebab realitas memang menunjukkan hal yang serupa: betapa banyak lelaki berkedok oknum ustadz, guru spiritual, atau suami idaman yang ternyata menggunakan “jubah keagamaan” untuk menyelubungi niat bejat.

Psikologi Sosok ‘Walid’: Antara Nafsu dan Manipulasi

Dari kacamata psikologi, tipe lelaki seperti Walid bisa dikaitkan dengan perilaku narsistik spiritual. Ia merasa memiliki otoritas moral yang tinggi, sehingga pembenaran terhadap tindakannya dianggap sah, bahkan bila itu merugikan orang lain.

Mereka pintar gaslighting: membuat korban merasa bersalah, berdosa, dan seolah tak cukup taat jika menolak ajakan atau keinginan si “guru”.

Mereka juga mahir memainkan dalil-dalil agama dengan tafsir yang menguntungkan dirinya sendiri. Hasilnya, perempuan yang rentan secara emosional atau spiritual bisa terjerat tanpa sadar.

https://www.google.com/search?

Kenapa Banyak yang Tak Sadar Sedang Dijebak?

Ada beberapa faktor yang membuat perempuan mudah masuk ke dalam jebakan “Walid KW”: Minim pemahaman agama secara utuh. Banyak perempuan hanya menerima sepenggal informasi tanpa konteks dan kritis. Tergoda tampilan luar. Gaya bicara lembut, penampilan Islami, dan rajin dakwah bisa meninabobokan. Rasa takut dianggap melawan agama. Perempuan sering ragu untuk menolak karena takut disebut "tidak taat" atau "durhaka".

Yang lebih berbahaya, kadang lingkungan pun ikut menekan agar korban diam demi “nama baik” atau “kesalehan bersama”.

Modus Halus tapi Mematikan

Awalnya, mereka mendekat dengan dalih memberi nasihat. Mulai dari DM Instagram bertema islami, konsultasi pribadi, ajakan istikharah bersama, hingga ujungnya: pernikahan siri kilat, poligami dadakan, atau bahkan eksploitasi emosional dan finansial.

Semua dibungkus rapi dengan bahasa agama dan janji “surga”. Sayangnya, tidak semua orang bisa mengenali jebakan itu dari awal.

Kajian Agama Sehat: Kritis, Bukan Fanatik Buta

Agama bukan hanya soal hafalan dalil, tapi pemahaman kontekstual yang menyejukkan. 

Kita perlu belajar dari sumber yang sahih dan membuka ruang diskusi kritis. Jangan mudah percaya pada tokoh yang anti-kritik atau hanya mau didengar, tapi tidak mau diuji kebenarannya.

Ulama atau guru sejati justru rendah hati, terbuka pada masukan, dan tidak menempatkan diri sebagai “pemegang kunci surga pribadi”.

Waspada, Mungkin Para Walid KW Ada di Sekitar Kita

Jangan anggap Walid hanya ada di layar kaca. Bisa jadi ia ada di lingkaran pertemanan, lingkungan kerja, bahkan dalam komunitas rohani yang kita ikuti. Ciri-cirinya:

Terlalu sering menyitir dalil untuk mengatur kehidupan pribadi orang lain Menuntut ketaatan penuh tanpa ruang diskusi. Merendahkan perempuan dengan tafsir bias gender. Memanipulasi rasa bersalah korban agar tetap “patuh”

Perempuan harus berani berkata tidak, bertanya, dan mencari ilmu yang membebaskan, bukan mengekang.

Langkah Kritis: Edukasi, Deteksi, dan Perlindungan Diri

Agar tak menjadi korban, berikut yang bisa dilakukan:

Perkuat literasi agama. Belajar dari banyak sumber, termasuk tafsir yang humanis dan rahmatan lil ‘alamin. Jaga batas aman interaksi, bahkan dalam ruang agama. Jangan mudah terbawa euforia atau pesona. Bentuk komunitas perempuan berdaya. Ruang aman untuk bertukar pengalaman dan mendukung satu sama lain. Berani speak up. Jika merasa dimanipulasi atau dilecehkan, laporkan. Diam bukan pilihan.

Jadikan Walid Sebagai Pelajaran

Walid bukan sekadar drama viral. Ia adalah peringatan keras agar kita lebih awas, lebih cerdas, dan lebih kritis; terutama dalam menyikapi wajah-wajah religius yang ternyata menyimpan agenda tersembunyi.

Perempuan harus menjadi pembelajar yang kuat, bukan pengikut yang dibungkam. Mari buka mata, buka hati, dan buka ruang edukasi yang membebaskan.

Karena ketika perempuan memahami agama dengan utuh dan kritis, mereka tak mudah dikelabui oleh topeng kesalehan palsu. Mereka mampu membedakan antara tuntunan ilahi dan manipulasi manusia. 

Dan saat satu perempuan sadar, ia akan menerangi jalan bagi yang lain. Inilah kekuatan sejati: bukan sekadar patuh, tapi sadar dan berdaya.


sumber: Drama walid "Bidaah"

Senin, 13 Januari 2025

Jasa Pembuatan Flayer Sesuai Request

 

Tampil beda dengan flyer PPDB yang profesional! Desain kreatif dan informatif, dijamin menarik perhatian calon siswa. Konsultasi gratis!

Butuh flyer PPDB? Desain cepat, harga bersahabat, hasil memukau!

hubungi dan klik : WA (only)

  

hubungi;










Rabu, 08 Mei 2024

Baru 5 Bulan Berjalan, NTT Terima Kiriman 33 Peti Mati Dari Malaysia Di Tahun 2024

 





Kematian Petrus Huler ini menambah deretan korban PMI nonprosedural asal NTT yang meninggal di Malaysia sepanjang tahun 2024 sebanyak 33 orang Petrus Huler, Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural asal Kabupaten Flores Timur, NTT meninggal dunia di Malaysia. Jenazah PMI non prosedural ini dipulangkan ke kampung halamannya, Senin 6 Mei 2024.

Kematian Petrus Huler ini menambah deretan korban PMI nonprosedural asal NTT yang meninggal di Malaysia sepanjang tahun 2024 sebanyak 33 orang. Dari 33 PMI yang meninggal di Malaysia, tiga diantaranya berasal dari Kabupaten Flores Timur.

Ketua Kawan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Cabang Flores Timur, Benedikta B.C.Da Silva mengatakan Petrus Huler merupakan warga Desa Sulangwaseng, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur. Ia meninggal di daerah Selangor Malaysia.



"Korban berangkat secara nonprosedural dan merantau selama 21 tahun," ujarnya.

Jenazah Tidak Diautopsi. Ia mengatakan berdasarkan daftar kematian No. 1884859 dari Hospital Tengku Ampuan Rahimah, Klang, Selangor Malaysia, Petrus dinyatakan telah meninggal pada tanggal 25 April 2024 lalu.

"Informasi yang diterima dari Hospital Tengku Ampuan Rahimah, Klang, Selangor Malaysia, jenazah korban tidak diautopsi," katanya.

Jenazah Petrus Huler tiba di Kupang pada Sabtu 4 Mei 2024 dengan pesawat Garuda GA448 Rute Jakarta-Kupang dan selanjutnya diberangkatkan dari Kupang menuju Larantuka menggunakan kapal feri pada Minggu 5 Mei 2024. "Jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan," jelasnya.

Ia mengimbau agar Disnakertrans dan BP3MI untuk terus memberikan pemahaman bagi masyarakat khususnya di wilayah pedesaan yang ingin bekerja di luar negeri.

(Dikutip oleh: Ardianflo || dari : https://www.liputan6.com/regional/read/5590373/)