-
This is slide 1 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
-
This is slide 2 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
-
This is slide 3 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
-
This is slide 4 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
-
This is slide 5 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
Legenda Gunung Tambora Bima Nusa Tenggara Barat Indonesia
Legenda Gunung Tambora
Terdapat beberapa cerita legenda yang beredar di masyarakat Bima mengenai meletusnya Gunung Tambora. Salah satunya adalah kisah tentang seorang raja di Tambora yang berbuat jahat kepada seorang ulama, sehingga menyebabkan gunung tersebut meletus.
Legenda Raja Tambora dan Ulama
Menurut legenda yang diceritakan oleh Siti Maryam Salahuddin, seorang putri keturunan terakhir Sultan Bima, raja tersebut menjamu seorang ulama dengan daging anjing. Setelah ulama itu selesai makan, raja baru memberitahukan bahwa daging yang disantapnya adalah daging anjing. Sang ulama marah dan mengutuk raja, yang kemudian menyebabkan letusan dahsyat Gunung Tambora. Cerita ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Bima, meskipun tidak tertulis dalam naskah kuno.
Asal Usul Nama Tambora
Dalam bahasa Bima, Tambora berarti "ajakan menghilang." Kata "Ta" diartikan sebagai ajakan, sedangkan "Mbora" berarti hilang. Nama ini lahir dari perpaduan sejarah dan cerita rakyat yang dipercaya kebenarannya oleh masyarakat setempat.
Versi Syair Kerajaan Bima
Khatib Lukman, seorang penyair istana Kerajaan Bima sekitar tahun 1830, menulis tentang letusan Tambora dalam bentuk syair. Syair ini mengisahkan tentang Kerajaan Tambora dan kerajaan-kerajaan lain di Pulau Sumbawa.
Versi Lain Cerita Rakyat
Terdapat versi lain dari cerita rakyat yang menyebutkan bahwa seorang Arab bernama Sekh Muhamad Saleh datang ke Kerajaan Tambora untuk menyebarkan agama Islam. Namun, ia disuguhi daging anjing oleh raja. Karena marah, Sekh Muhamad Saleh mengutuk raja, yang kemudian menyebabkan Gunung Tambora meletus sebagai hukuman dari Allah SWT
Gunung Inerie Gunung Tercantik Di Pulau Flores
Cerita Geologis dan Fakta Tentang Gunung Ebu lobo
Gunung Ebulobo memiliki dua cerita utama: cerita geologis sebagai gunung berapi aktif di Flores dan cerita rakyat yang mengisahkan legenda dengan Gunung Inerie. Secara geologis, Ebulobo adalah stratovolcano dengan ketinggian 2124 mdpl yang telah aktif sejak 1830, dengan erupsi berupa lelehan lava dan letusan eksplosif. Secara cerita rakyat, Gunung Ebulobo terkait dengan legenda cinta segitiga antara pasangan Ine Rie dan Manu Lalu dengan seorang pedagang bernama Ebu Lobo, yang berakhir dengan kematian Ebu Lobo dan kemunculan Gunung Inerie dari tubuhnya.
Cerita geologis dan fakta
Lokasi: Terletak di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Tipe: Stratovolcano dengan ketinggian 2124 mdpl.
Aktivitas: Aktif sejak 1830, dengan erupsi berupa lelehan lava dan letusan eksplosif di kawah.
Karakteristik: Memiliki puncak yang relatif datar dan sejarah erupsi yang tercatat sejak 1830.
Pendakian: Relatif mudah dimulai dari Desa Mulakoli dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Puncak menawarkan pemandangan indah ke arah Boawae dan Inerie serta aroma belerang yang khas.
Cerita rakyat (legenda Ine Rie dan Ebu Lobo)
Tokoh: Ine Rie (seorang wanita cantik) dan suaminya Manu Lalu, serta seorang pemuda bernama Ebu Lobo.
Awal cerita: Ebu Lobo datang ke rumah Ine Rie dan Manu Lalu untuk berjualan kain. Ia terpesona oleh kecantikan Ine Rie, yang membuat Manu Lalu marah dan mengusirnya.
Konflik: Ebu Lobo kembali untuk membalas dendam. Terjadi pertarungan sengit.
Akhir cerita: Dalam pertarungan, Ine Rie berhasil membunuh Ebu Lobo. Sebagian masyarakat meyakini jasad Ebu Lobo berubah menjadi Gunung Inerie, sementara asap dan runtuhan dari Ebulobo menjadi jejak pertarungan tersebut