Legenda Gunung Tambora Bima Nusa Tenggara Barat Indonesia

Legenda Gunung Tambora

Terdapat beberapa cerita legenda yang beredar di masyarakat Bima mengenai meletusnya Gunung Tambora. Salah satunya adalah kisah tentang seorang raja di Tambora yang berbuat jahat kepada seorang ulama, sehingga menyebabkan gunung tersebut meletus.



Legenda Raja Tambora dan Ulama

Menurut legenda yang diceritakan oleh Siti Maryam Salahuddin, seorang putri keturunan terakhir Sultan Bima, raja tersebut menjamu seorang ulama dengan daging anjing. Setelah ulama itu selesai makan, raja baru memberitahukan bahwa daging yang disantapnya adalah daging anjing. Sang ulama marah dan mengutuk raja, yang kemudian menyebabkan letusan dahsyat Gunung Tambora. Cerita ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Bima, meskipun tidak tertulis dalam naskah kuno.

Asal Usul Nama Tambora

Dalam bahasa Bima, Tambora berarti "ajakan menghilang." Kata "Ta" diartikan sebagai ajakan, sedangkan "Mbora" berarti hilang. Nama ini lahir dari perpaduan sejarah dan cerita rakyat yang dipercaya kebenarannya oleh masyarakat setempat.

Versi Syair Kerajaan Bima

Khatib Lukman, seorang penyair istana Kerajaan Bima sekitar tahun 1830, menulis tentang letusan Tambora dalam bentuk syair. Syair ini mengisahkan tentang Kerajaan Tambora dan kerajaan-kerajaan lain di Pulau Sumbawa.



Versi Lain Cerita Rakyat

Terdapat versi lain dari cerita rakyat yang menyebutkan bahwa seorang Arab bernama Sekh Muhamad Saleh datang ke Kerajaan Tambora untuk menyebarkan agama Islam. Namun, ia disuguhi daging anjing oleh raja. Karena marah, Sekh Muhamad Saleh mengutuk raja, yang kemudian menyebabkan Gunung Tambora meletus sebagai hukuman dari Allah SWT

0 Comments:

Posting Komentar

Katorang samua Basudara